Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kapitalisme Biang Kerusakan Moral Generasi Bangsa


TintaSiyasi.com -- Sungguh miris, banyak peristiwa demi peristiwa yang menimpa generasi bangsa beberapa waktu ini. Mulai dari kasus perundungan yang berakibat pada kematian atau kekerasan verbal, pergaulan bebas, miras kian marak, hingga upaya bunuh diri akibat depresi soal asmara. Generasi bangsa yang seharusnya menjadi harapan rakyat untuk melakukan perubahan, tetapi faktanya hari ini memiliki moral yang rusak.

Dilansir dari RADARSEMARANG.ID (2/8/2023), Seorang pelajar diduga melakukan bunuh diri dengan melompat dari jembatan Sungai Kulon, Kranggan. Pelajar tersebut diduga lompat dari jembatan dengan ketinggian kurang lebih 100 meter.
Warga mengevakuasi korban setelah mengetahui korban terapung di sungai. Seorang warga mendekat dan membawanya ke pinggir sungai. Selanjutnya dilarikan ke rumah sakit. Diketahui korban masih hidup.
Belum diketahui motif korban nekat melompat dari Jembatan Progo. Korban adalah pelajar di salah satu sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Temanggung. Warga yang sempat menyaksikan, mengatakan korban datang bersama temannya satu motor. Mereka tiba-tiba pergi ke jembatan kemudian melompat ke sungai. 

Peristiwa di atas menggambarkan generasi Z era sekarang, mereka kebanyakan generasi lemah yang sering dianggap sebagai generasi stroberi. Luarnya cantik, tetapi dalamnya lembek. Mudah putus asa jika diterpa masalah. Apalagi jika dihadapkan dengan masalah percintaan, maka apapun akan dilakukan. Kapitalisme-sekulerisme sebabkan generasi bangsa ini lemah dalam keimanan dan memiliki budaya hedonis. (mengedepankan kesenangan jasmani atau duniawi).

Peran Penting Seorang Ayah dalam Keluarga

Semua anggota keluarga terutama ayah mempunyai peran penting dalam mengontrol setiap anggotanya. Tentunya seorang ayah yang paham tentang syariat Islam secara menyeluruh. 

Dilansir dari halaman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). (19/12/2020) ada 5 peran yang biasanya dijalankan para ayah dalam mengasuh dan mendidik anak-anak mereka. Apa sajakah itu? 

Peran ayah sebagai;
1. Partisipator atau pemecah masalah (participator/problem-solver)
Membantu memecahkan masalah yang ia hadapi. Dan yang pasti dengan menyalurkan kasih sayangnya.
2. Teman bermain (playmate).
Seorang ayah bisa menjadi teman bermain bagi anaknya. Bisa menanamkan banyak pelajaran melalui kegiatan bermain. Bisa membangun ikatan positif pada ayahnya.
3. Pembimbing prinsip (pricipled guide)
Ayah memandu prinsip-prinsip Islam yang benar. Bisa membedakan antara yang haq dan yanh bathil sesuai agama Islam.
4. Penyedia (provider
Ayah sebagai penyedia pakaian, makanan, tempat tinggal dll. Yang terutama yaitu penyedia bimbingan. 
5. Penyiap (preparer)
Menyiapkan anaknya untuk menghadapi masa depan anaknya. Mengajari tentang nilai-nilai moral positif. 
Pokoknya segala kegiatan anak dan istrinya apa saja. Bagaimana tentang kegiatannya dan teman-temannya. Setiap hari wajib dikontrol shalatnya karena In syaa Allah dengan rutin sholat lima waktu sebagai orang Islam, maka akan terhindar dari kemaksiatan dan kemungkaran. 

Islam Menjaga Jiwa dan Kehormatan 

Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allâh adalah Maha Penyayang kepadamu.
[An-Nisa’/4:29]

Bunuh diri jelas dilarang oleh Allah, karena termasuk perbuatan melukai diri. Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam bersabda: “Tidak boleh menyakiti diri sendiri dan menyakiti orang lain.” (HR Ibnu Majah).
 
Tubuh manusia merupakan ciptaan Allah yang wajib dijaga dan dirawat. Menyakiti diri sendiri bertentangan dengan hadis Nabi Shallallahu 'alayhi wa Sallam di atas. Umur manusia tidak ada yang tahu sampai berapa. Maka, manfaatkanlah masa hidupnya sebelum matimu.

Selain itu sangat merawat hati juga merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Hati juga wajib dijaga dari segala macam penyakit. Bahkan menjaga hati lebih sulit daripada menjaga fisik.

Sungguh pentingnya akidah yang kuat bagi diri sendiri agar kita tidak mudah tergoyah dengan berbagai macam masalah yang menerpa. Segala macam masalah pasti ada solusinya hanya saja kita wajib berusaha mencari dan berdoa kepada Allah agar diberikan solusinya.

Selain itu, peran serta masyarakat dalam menjaga keshalihan masing-masing individu juga berperan penting. Saling amar ma'ruf nahi mungkar maka masyarakat akan saling nasihat menasihati dalam kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Karena lingkungan yang shalih akan mendukung keshalihan masing-masing individu juga.
Diperlukan riayah juga dari negara mengenai pentingnya menjaga diri dari tidak mendekati zina dengan tidak melegalkan pacaran bagi anak-anak yang masih sekolah. Merazia area-area yang sering untuk pacaran secara menyeluruh. Karena pacaran merupakan salah satu jalan menuju perzinaan. Dan perzinaan adalah dosa besar.

Wallahu 'alam bisshawab

Oleh: Venni Hartiyah
(Aktivis Muslimah)
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments