Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Propaganda LGBT Dalam Menghancurkan Generasi

Tintasiyasi.com -- Pandemi sudah berlalu, namun efek yang diberikan masih saja dirasakan. Tatanan  dunia ke arah kemajuan teknologi telah memberikan dampak signifikan, yaitu kemudahan informasi mudah diakses. Di masa pandemi, gadget menjadi barang pilihan sejuta manusia guna untuk membunuh rasa bosan, namun sayang kemudahan teknologi di zaman kitalisme menambah buruk tatanan pergaulan masyarakat secara global.

Atas nama kebebasan semua hal yang bertentangan dihalalkan. Hal tersebut nampak dari munculnya  para influencer barat yang gencar mengkampanyekan LBGT melalui aplikasi Tik-tok, serangan terhadap pemikiran ini benar-benar digencarkan secara masif. Seperti kisah gadis yang sempat  viral, bernama  Ash Eskridge, dia menceritakan bagaimana dirinya terpengaruh menjadi seorang transgender melalui aplikasi Tik-tok saat pandemi.

Tik-tok adalah aplikasi media sosial yang menampilkan, video dan musik. Siapa sangka dari aplikasi Tik-tok ini, seorang remaja Ash Eskridge yang telah sedikit demi sedikit telah merubah jati dirinya. Ash menilai bahwa dirinya telah dicuci otak untuk berpikir dirinya seorang transgender. Dia  sempat menjalani kehidupan seorang transgender, namun pada proses menjalaninya Ash meresa tidak nyaman. Kini ia berujar menyesal.

Ash Eskridge terlahir sebagai perempuan, sempat berfikir bahwa dia adalah seorang laki-laki, karena dipengaruhi konten-konten influencer yang menceritakan transisi gender mereka. Apalagi Ash remaja labih yang pernah depresi, dia berfikir bahwa hidup bisa berubah setelah menjadi laki-laki.

"Aku menyaksikan video di Tik-tok dari influencer yang bercerita bagaimana transisi menyelamatkan hidup mereka. Aku kala itu sedang terluka dan ingin menyelamatkan hidupku juga," ujarnya kepada South West News Service yang dikutip oleh detik.com pada Sabtu, (08/07/2023).

Propaganda Media Dan Agenda Menghancurkan Generasi 
Propaganda LGBT secara global tengah digaungkan, Indonesia sebagai negara muslim yang besar turut menjadi sasaran. Apalagi banyak  bermunculannya para LGBT yang diundang melalui  prodcast artis tanah air. Menurut Analis Senior Drone Emprit, Rizal Nova Mujahid, mengatakan, bahwa diskusi terkait LGBT di Indonesia naik secara signifikan sejak 17 Januari 2023. Mereka kerap memenuhi sejumlah lini masa dan media sosial. Republika (23/01/2023).

Menurut Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media (P2KM) UIN Jakarta Deden Mauli Darajat mengatakan, kelompok LBGT begitu kuat mengarusderasakan opini mereka, yang menuntut pengakuan publik. Deden mengatakan, media sosial adalah wadah yang nyaman untuk melancarkan propagandanya, Republika, (23/01/2023).

Hal ini didasari bahwa, media sosial ruang bebas yang mudah diakses setiap orang untuk meluapkan pendapatnya. Terlebih media sosial  mempunyai jangkauan luas dalam menyebarkan kontennya secara gratis, apalagi adanya kemudahan bahasa yang bisa disesuaikan.

Para LGBT telah membangun koneksi yang rapih dengan memotivasi para anggotanya untuk membangun komunitas LGBT dengan adanya puluhan akun, sehingga mampu membentuk  opini publik menjadi viral di sosmed. Bukan hanya melalui sosmed, pendekatan LGBT semakin massif melalui buku bacaan, media  dan elektronik, bahkan narasi ini telah menyusup ke ranah pendidikan seperti seminar.

Hal ini dimaksudkan untuk mengubah pola pikir manusia supaya bisa menerima ide mereka. LGBT adalah agenda barat yang telah lama diusung untuk menghancurkan generasi Islam. Saat ini WHO telah menghapus LGBT dari daftar penyakit mental. Mereka mengklaim bahwa prilaku LGBT adalah normal. Ini adalah bentuk pengakuan terhadap ksistensi LBGT.

Sejatinya prilaku LGBT adalah kelainan orientasi seksual yang bertentangan dengan fitrah manusia. Prilaku ini disebabkan banyak faktor, salah pola asuh, hilangnya fungsi keluarga, seperti hilangnya peran ibu atau ayah, menyebabkan anak memilik karakter lemah, mudah mengikuti lingkungan, serta  rusaknya sistem pergaulan.

Saat ini para generasi muda bergaul tanpa adanya batasan halal dan haram. Penyimpangan orientasi seksual ini jelas merupakan ancaman bagi eksistensi generasi dalam rangka membangun keluarganya. Sejatinya tujuan dari menikah adalah melestarikan keturunan. Namun dengan adanya LGBT tidak akan bisa menambah keturunan, sehingga menghancurkan tatanan dan fungsi  keluarga.

LGBT merusak fitrah manusia, menyalahi kodrat dengan perilaku yang menyimpang, bahkan menciptakan penyakit kelamin yang berbahaya. Narasii LGBT saat ini,  dibuat seolah-olah LGBT merupakan kodrat Tuhan yang harus diterima eksistensinya. Adanya pemahamanan seperti ini merupakan agenda yang sengaja dilancarkan kepada generasi milenial supaya mereka tidak terkukung dengan pemikiran kalau LBGT merupakan dosa besar, akibat generasi umat Islam hancur.

Padahal LGBT adalah penyakit yang timbul akibat adanya faktor rangsangan dari luar, yang menyalahi orientasi seksual, namun bisa disembuhkan.

Hentikan LBGT Dengan Syariat Islam 

Islam adalah agama yang konsisten dengan kebenaran. Jauh sebelumnya, Islam telah memberikan pandangan yang jelas terkait LGBT atau liwath sebagai  aktivitas yang terkutuk. Liwath di zaman nabi Luth merupakan sikap kedurhakaan mereka terhadap ajaran nabi, yang akhirnya mengundang azab. Perbuatan LGBT hanya mengundang ancaman Allah bagi siapa saja yang melakukannya dan masuk ke dalam dosa yang besar. Seperti kutipan  surat Al Araf ayat 80-81, yang berbunyi:

وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ . اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ .

“Dan (Kami juga telah mengutus) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini). Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan.  Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas.”

Atas dasar itu syariat Islam melarang segala bentuk LGBT. Sebagai langkah pencegahan, Rasulallah telah bersabda:

 لَعَنَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ المُخَنَّثِينَ مِنَ الرِّجَالِ، والمُتَرَجِّلَاتِ مِنَ النِّسَاءِ، وقَالَ: أخْرِجُوهُمْ مِن بُيُوتِكُمْ 

"Nabi SAW melaknati para banci dari kalangan laki-laki, dan tomboy dari kalangan wanita, beliau SAW bersabda: Keluarkan mereka dari rumah kalian".

Islam sudah melakukan pencegahan, seperti mereka yang sudah mulai terindikasi akan diasingkan agar perbuatannya tidak ditiru oleh orang lain. Islam melalui  peran negara pun akan memfasilitasi mereka untuk bertaubat ke jalan yang benar. Sehingga mereka kembali ke fitrahnya. Namun apabila sudah tidak bisa diatasi, maka hukum Allah yang akan menyelesaikan,  yaitu dilempar mati batu hingga mati. Wallahu 'Alam.

Oleh: Anastasia, S.Pd.
(Aktivis Muslimah)
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments