Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kapitalisme Timbulkan Kriminalitas Fantastis

TintaSiyasi.com -- Miris, berita-berita kriminalitas tak kunjung padam justru semakin marak di negeri ini. Mulai dari pembunuhan, penipuan, penganiayaan senjata tajam bahkan mutilasi telah terjadi akhir-akhir ini. Di Kaliurang, Sleman misalnya, pada Minggu (19/3/2023), seorang ibu dua anak dibunuh dan dimutilasi menjadi puluhan bagian. 

Di Tangerang, Banten, seorang pelaku pembunuhan memutilasi korban menjadi empat bagian di sebuah apartemen dan membuangnya di beberapa lokasi yang berbeda. Akhir tahun lalu, terjadi pembunuhan dan mutilasi di Apartemen Taman Rasuna, Jakarta. Pada 2000, terjadi pembunuhan di Apartemen Kalibata City. Pada 2019, seorang PNS di Bandung juga dibunuh dan dimutilasi. (BBC Indonesia, 23/3/2023).

Dan yang terbaru, mahasiswa di Yogyakarta juga menjadi korban mutilasi temannya sendiri. Adapun kasus penipuan bahkan sampai melibatkan seorang oknum ASN ditingkat kelurahan Yang menggunakan KTP petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk  melakukan pinjol (pinjaman online) (Antara 11/7/2023).

Berita ini baru sebagian kecil fakta yang terungkap publik. Belum lagi kasus-kasus yang tidak muncul di pulbik tentu lebih banyak lagi. Bagaimana tidak, kriminalitas sangat menggurita dimasyarakat. Jumlah pelakunya banyak dan jenis kriminal yang juga  menjadi bermacam-macam. Kondisi ini tentu membuat masyarakat tidak merasa aman. Mereka selalu was-was akan keamanan diri, keluarga dan harta mereka.

Sebab Terjadi Kriminal

Tak menjadi rahasia lagi jika masalah sepele seperti salah paham, cemburu, atau masalah utang bisa mentebabkan kriminal yang sadis sampai menghilangkan nyawa. Pelaku juga tak cukup membunuh tapi berlanjut sampai memutilasi korban.

Dari sini tampaklah bahwa maraknya kriminal karena lemahnya ketakwaan dan keimanan individu. Sekulerisasi di negeri ini yang membuat individu jauh dari agama sehingga diri mereka tak memiliki iman yang kuat dan ketakwaan. Dan kerena itu mereka tak mempunyai rasa takut saat berbuat dosa dan jadi menggap enteng perbuatan kriminal.

Kapitalisme di negeri ini juga menyebabkan luasnya kemiskinan. Mulai dari pendidikan yang mahal bahkan kebutuhan pokok sehari-hari yang tak terjangkau. Jadilah mereka melakukan segala cara bahkan melakukan kriminalitas seperti mencuri atau merampas demi memenuhi kebutuhan mereka.

Maraknya kriminal di negri ini juga karena instansi penegak hukum yang lemah.  Korban pun terkadang enggan melapor karena mereka tahu jika melapor akan melewati proses yang rumit dan membutuhkan biaya besar tentunya. Hukuman yang diberikan kepada pelaku pun tak mengandung efek jera. Sehingga pelaku tak akan merasa kapok.

Inilah realitas penerapan sistem kufur kapitalis-sekuler. Selama sistem ini yang diterapkan tidak akan bisa memberantas kriminalitas. Mulai dari hukuman yang tidak ada efek jera sampai aparatnya pun mudah "dibeli". Terbukti lah sistem gagal dalam mengurusi rakyat karena rakyatnya saja tak pernah mersa aman atas dirinya.

Sistem Islam

Sistem Islam ialah satu-satunya sistem yang berasal dari Sang Khaliq. Maka dari itu sistem ini mengatur manusia dengan peraturan yang memang terbaik untuk manusia. Dari tataran individunya sistem Islam akan membina kepribadian masyarakat dengan menanamkan akidah islam pada setiap individu. Sehingga masyarakat menjadi sosok individu yang bertaqwa. Dan ketaqwaan inilah yang menjadi benteng setiap individu untuk melakukan kriminal. 

Selanjutnya pada tataran masyarakat, negara islam yang menerapkan sistem islam akan menjamin kebutuhan masyarakat mulai dari sandang, pangan, papan, pendidikan serta keamanan. Sehingga setiap individu tak mempunyai dorongan untuk melakukan kriminal.
Sanksi dalam sistem islam terbagi menjadi 4 yakni:

Pertama, Hudud
Hudud adalah sanksi yang kadarnya telah ditetapkan oleh syara' dan menjadi hak Allah. 

Kedua, Jinayah
Jinayah adalah sanksi atas penganiayaan anggota badan sehingga pelaku diwajibkan untuk qishos

Ketiga, Takzir
Takzir adalah sanksi atas pelanggaran yang tidak ada had atau kafaroh

Keempat, Mukholafat
mukhalafat adalah sanksi atas pelanggaran aturan yang ditetapkan negara.

Inilah sistem Islam yang mempunyai sanksi yang adil  dan tegas sehingga kriminal bisa terberantaskan dengan penerapan sistem islam ini. Wallahu A'lam bis Showaab



Oleh: Fathin Luthfi 
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments