TintaSiyasi.com -- Datang akan pergi
Lewatkan berlalu
Ada kan tiada
Awal kan berakhir
Terbit kan tenggelam
Pasang akan surut
Bertemu akan berpisah
Itulah dunia yang fana
Saat itulah ku mulai memahami perjalanan hidupku, memilih untuk lebih mencintai Rabb ku.
Lebih senang menyibukkan diri dengan aktivitas baru ku
Mengubur dalam-dalam tentang kenangan pahit yang seharusnya tidak pernah ada
Kutuliskan kenangan tentang
Caraku menemukan Tuhanku
Tentang apa yang membuatku mudah
Berubah dimasa yang lalu
Takkan habis sejuta insyaf
Tentang ku dimasa laluku
Kan teramat panjang puisi
Tuk menceritakan ini
Telah habis sudah cinta ini
Tak lagi tersisa untuk dunia
Karena telah kuhabiskan
Sisa cintaku hanya untuk
Meraih RidloNya
Tiba-tiba Dia mempertemukan ku dengan orang baru
Bukan keluarga, bukan teman sejak kecil, bukan pula sahabatku yang selalu mengajak hangout ke mall, Berjam-jam pergi hanya untuk mengisi waktu kosong yang sering kita sebut me time
Tapi aku lebih asyik dengan orang baru ini, lebih mengubah penampilanku
Sedikit demi sedikit ku panjangkan kain kerudung ku
Lebih nyaman dengan baju longgar yang menjulur hingga menutupi kaki ku atau disebut Jilbab
Daripada pakai celana ngampret yang bikin digoda orang
Ia lebih dari sahabat ku, mengajari ku akan ketaatan padaNya
Menunjukkan orientasinya hidupku bahwa Cinta pada Dia harus diutamakan bahkan dunia seisinya itu tak ada harganya sama sekali, bahkan lebih hina daripada sayap nyamuk
Sedikit demi sedikit ku lebih mengenal sahabat taat ku
Ia selalu membimbing ku pada Nya
Mengajari ku,
mengajak ku untuk Istiqomah mengkaji Islam, mengamalkannya, bahkan perlu mendakwahkannya
Berdakwah meski belum sempurna
Katanya ku ingin menjadi pejuang, namun mengaji Islam dua jam sepekan enggan
Katanya ku ingin melakukan perubahan, namun nyatanya aksi hanya sebatas rebahan
Katanya ku ingin ikut berperan, namun nyatanya hanya sibuk baperan
Katanya ingin menaklukkan Roma, namun ternyata ku sibuk memikirkan hati si dia
Katanya ingin mengembalikan peradaban Islam yang gemilang namun dakwah saja enggan
Kawan, jangan sampai harapan hanya sebatas angan-angan tinggi menjulang namun tak pernah jadi kenyataan
Kawan kini saatnya kita berperan, terus berdakwah sesuai batas kemampuan
Jangan pernah tunggu sempurna tapi berdakwah dengan segala keterbatasan dan ketidaksempurnaan kita
Terus berproses hingga akhir hayat, biarlah diri ini memetik kemuliaan kelak di JannahNya
teruntuk ku dan kamu yang selalu ingin ridho Nya.
Oleh : Sahna Salfini Husyairoh, S.T
(Aktivis Muslimah)
0 Comments