Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tawuran dan Balapan Liar di Kalangan Remaja

TintaSiyasi.com -- Tawuran dan balapan seakan menjadi dua kata yang tidak terpisahkan. Dimana kedua aksi ini dilakukan banyak dari kalangan remaja, mulai dari mereka yang duduk dibangku SMP sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Tawuran dan balapan ini merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja yang sampai saat ini masih terus terjadi disekitar kita, dan dari tahun-ketahun kenakalan yang dianggap remeh ini menjadi kasus yang serius.

Beberapa kerugian yang muncul dari balapan ataupun tawuran ini yaitu meresahkan warga sekitar, perkelahian antarkelompok, merusak jati diri remaja yang seharusnya fokus pada pendidikan dan lebih parahnya dapat menghilangkan nyawa akibat tawuran yang dilakukan. Dan sampai saat ini tidak ada penanganan yang serius dari pihak berwajib maupun sekolah untuk berupaya menghentikan fenomena ini.

Kasus yang pernah terjadi di Jakarta Utara, seorang pelajar tewas setelah dibacok dalam aksi tawuran di Koja, Jakarta Utara. Dalam kasus ini perseteruan awalnya terjadi antar 2 geng (STAME dan RTB) dikarenakan saling ejek di media social. Kedua kelompok ini kemudian sepakat untuk bertemu dan mulailah cekcok antar geng di Jalan Perjuangan, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Dikarenakan kalah jumlah personil di salah satu geng, akhirnya geng tersebut memutuskan untuk melarikan diri.Tetapi yang lain tidak terima dan mengejar anggota geng yang kabur sehingga menimbulkan 1 orang korban tewas (Kompasiana, 22/12/20).

Lalu muncul kembali kasus baru yang terjadi di Kota Palopo, Sulawesi Selatan Ulah geng motor yang sudah sangat meresahkan. Di saat warga masih merayakan Idulfitri 1 Syawal 1444 H, para anggota geng motor ini justru nekad memblokade jalan hanya untuk aksi balap liar. Anggota geng motor yang terlibat dalam aksi blokade jalan untuk balap liar tersebut, jumlahnya mencapai ratusan orang. Sejumlah anggota geng motor berupaya kabur, dan meloloskan diri dari kejaran polisi.

Namun akibat dilanda kepanikan, tak jarang dari para anggota geng motor yang hendak kabur tersebut, justru saling bertabrakan hingga terjatuh di jalan. Polisi yang menangkap dan menggeledah juga menemukan obat-obat terlarang (Sindonews, 23/04/23).

Ada dua factor yang mempengaruhi kenapa kenakalan tersebut terjadi, yaitu factor internal yang ada pada diri anak sendiri, karena krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Mereka belum memahami sebagaimana tugas manusia  diciptakan atau mengikuti segala trend yang terjadi tanpa bisa memfilter mana yang baik dan buruk.

Kemudian faktor eksternal yang berasal dari lingkungan. Dimana saat ini lingkungan dan pergaulan remaja sudah sangat rusak akibat budaya barat yang masuk, konten negative di media social yang dengan mudahnya dapat diakses dan kurangnya peran orang tua dalam kehidupan mereka.

Jadi bagaimana solusinya?

Untuk menyelesaikan kenakalan remaja seperti yang telah disebutkan diatas haruslah secara sistematis, karena jika tidak diperbaiki dari akarnya tidak akan mampu menyelesaikan masalah-masalah yang melanda remaja. Kita harus fokus pada akar masalah yang terletak pada sistem negara kita yaitu sekuler kapitalis. Dimana sistem ini kita dapatkan dari barat yang kita ketahui mereka jauh dari ajaran Islam. Sistem yang memisahkan agama dengan kehidupan.

Agama yang seharusnya menjadi pedoman kehidupan malah ditinggalkan.
Sistem Islam kaffah yang dibuat oleh Allah SWT memiliki nilai-nilai yang akan membentuk manusia menjadi beriman, memiliki sanksi yang tidak juga main-main dapat memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan. Wallahu’alam bishshawab.

Oleh: Rochie Jiffiani Willys
(Aktivis Muslimah)


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments