Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Penipuan QRIS Palsu, Buah Sistem Kehidupan Kapitalisme

TintaSiyasi.com -- Tengah viral di media sosial modus penipuan gaya baru, yaitu dengan menggunakan modus menempelkan kode batang (barcode) QRIS palsu di kotak amal yang belum lama terungkap di Ibu Kota. Pelaku dijerat pasal berlapis terkait penipuan dan Informasi Transaksi Elektronik (ITE). Selain itu, juga dijerat dengan sebuah pasal dalam undang-undang tentang Transfer Dana (Kompas.com,11/04/2023) 

Dikutip dari laman CNNIndonesia.com (11/04/2023) Wakil Ketua Bidang Penyelenggaraan Peribadatan Masjid Istiqlal Jakarta, menyampaikan bahwa pihaknya menemukan sejumlah 50 stiker QRIS palsu, ada petugas yang curiga dengan adanya tulisan restorasi masjid sekitar 50.

Kasus penipuan demi cuan masih sangat marak di negeri ini dengan beragam modus yang digunakan. Beragam modus penipuan ini menunjukkan tidak adanya yang menghalangi individu berbuat negatif. Dimana penipuan juga dilakukan di masjid, yang seharusnya memuliakan masjid dengan beribadah di dalamnya tapi nyatanya justru bermaksiat.

Bahkan individu dalam masyarakat tidak takut untuk berbuat maksiat. Sedangkan hukuman yang diberikan untuk pelaku, apakah akan menghentikan seorang melakukan penipuan dan orang lain takut dan tidak melakukan hal yang sama?

Sebagaimanapun hukuman yang disiapkan dan diterapkan, tentu tidak akan pernah membuat seorang berhenti melakukan penipuan. Karena sesungguhnya, ini bukan masalah individu yang sekedar hobi atau memperoleh kesenangan tersendiri ketika bisa berhasil dalam penipuan.

Tapi ini masalah ekonomi masyarakat yang menjepit dan mencekik masyarakat. Akhirnya seorang akan melakukan berbagai macam cara untuk memenuhi kebutuhan bahkan sekadar bisa makan untuk bertahan hidup. Mencari pekerjaan yang halal susah, ingin berdagang modal pun tidak cukup bahkan tidak punya modal.

Padahal kebutuhan hidup harus setiap hari dipenuhinya. Masyarakat kalangan bawah hanya memiliki pilihan yaitu mati kelaparan karena kekurangan dan berusaha mencari sesuap nasi susah atau tidak masalah menipu yang penting bisa tetap makan dan bertahan hidup.

Dipenjara pun tidak masalah yang mana nantinya kebutuhan terjamin saat di penjara, tidak bingung memikirkan besok makan apa dan uang darimana untuk membelinya.

Persoalan penipuan QRIS palsu ini sesungguhnya bukanlah sekadar masalah individu tidak bermutu, bukan sekadar individu yang tidak bermoral akhirnya melakukan penipuan. Tapi ini adalah masalah yang ditimbulkan oleh sistem yang bercokol di negeri saat ini, yaitu Sistem Kapitalisme.

Sebuah sistem kehidupan yang semua dihargai dengan materi, siapa pun yang memiliki materi besar itulah yang berkuasa dan bisa melakukan apa saja. Sedangkan yang tidak memiliki materi tidak ada harganya bahkan tidak layak hidup karena hidupnya tidak menghasilkan materi. Akhirnya semua orang bersaing menghasilkan materi sebanyak-banyaknya untuk membeli kesenangan yang digemborkan oleh Kapitalisme.

Masyarakat dengan kondisi mencari pekerjaan sulit dan yang bekerja hanya digaji rendah. Akhirnya tidak jarang terbersit dalam benak individu dalam masyarakat bagaimana cara mendapat materi secara praktis dengan melakukan segala macam hal yang terpenting mendapat uang tanpa memikirkan halal haram.

Maka tidak cukup jika solusi yang ditawarkan adalah dengan membangun ketakwaan individual dan membangun kepribadian Islam pada diri setiap individu saja, bukan berarti tidak perlu dilakukan. Tapi hal ini, tentu harus diselesaikan dari akar persoalannya dimana kondisi ekonomi yang menjepit masyarakat dengan diterapkannya sistem kapitalisme saat ini.

Sistem Kapitalisme sudah terbukti tidak memberikan kehidupan yang baik dan layak bagi mayarakat bahkan terbukti buah kapitalisme mencekik perekonomian setiap individu dalam masyarakat. Maka tidak ada solusi lain untuk mengatasi persoalan buah kapitalisme ini karena sebanyak apapun hukuman tidak akan memberi efek jera pada pelaku, karena pelaku sendiri dalam kondisi perekonomian yang mencekik dirinya akhirnya pelaku terpaksa melakukan hal tersebut.

Sehingga solusi tuntas penipuan QRIS palsu ini hanya selesai jika sistem kehidupan Kapitalisme dicabut dan digantikan dengan sistem kehidupan Islam yang akan memberikan rahmat bagi seluruh alam. Sistem Islam yang didalamnya memuat sistem ekonomi Islam yang menjamin kesejahteraan individu masyarakat. Maka tidak akan ada individu dalam masyarakat memikirkan cara haram dalam memenuhi kebutuhan karena kebutuhan hidupnya sudah dijamin oleh negara.

Indikator keadilan dan kesejahteraan ekonomi dalam Islam tercermin dalam politik ekonomi Islam, yaitu penerapan berbagai kebijakan yang dilaksanakan oleh negara yang menjamin tercapainya pemenuhan semua kebutuhan primer atau kebutuhan pokok setiap individu dalam masyarakat secara keseluruhan tanpa terkecuali.

Selain itu, adanya juga jaminan yang memungkinkan setiap individu untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier atau kebutuhan pelengkap sesuai dengan kemampuan.

Lantas darimana sumber kekayaan negara hingga bisa menjamin pemenuhan seluruh kebutuhan pokok individu masyarakat dalam negara?

Prinsip keadilan ekonomi dalam Sistem Kehidupan Islam dimulai dengan pemahaman bahwa pemilik mutlak seluruh harta kekayaan adalah Allah dan bumi dan seluruh isinya adalah milik Allah. Sehingga pengelolaan harta kekayaan bumi dan seluruhnya harus mengikuti aturan Pencipta. 

Kepemilikan manusia terhadap  harta bersifat relatif, sebatas demi melaksanakan amanah dan membelanjakannya sesuai ketentuan Allah SWT. Dalam sistem Islam kepemilikan dibagi tiga bagian, yaitu: 

Pertama, kepemilikan individu. 
Dimana individu diberikan kebebasan dalam pemilikan harta memanfaatkan harta kekayaannya sendiri selama tidak melanggar syariat.

Kedua, kepemilian umum. 
Manusia berserikat dalam tiga hal yang dijelaskan dalam hadist Rasulullah bahwa "Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api." (HR. Abu Dawud dan Ahmad). Ketiga komponen itu tidak boleh dimiliki oleh individu.

Ketiga, kepemilikan negara. 
Sedangkan kewajiban negara adalah mengelolanya dan hasilnya dikembalikan kepada rakyat untuk melayani dan memenuhi kebutuhan mereka.

Sistem ekonomi Islam yang menjamin terealisasinya pemenuhan kebutuhan primer setiap individu masyarakat secara menyeluruh. Selain itu, dalam islam akan dibahas mengenai bagaimana memiliki harta juga pengembangannya, cara membelanjakan harta dan mengelolanya, bagaimana mendistribusikan harta menyasar seluruh individu dalam masyarakat.

Sehingga dengan adanya jaminan demikian pada setiap individu dalam masyarakat tidak akan ada lagi dan tidak terbersit individu berlaku yang tidak bermutu dan tidak bermoral dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Namun kesejahteraan ekonomi setiap individu masyarakat tidak akan terjadi tanpa penerapan sistem kehidupan Islam dalam naungan institusi negara. Sehingga Islam akan memberikan rahmat bagi seluruh wallahu'alam bishshawab.[]

Oleh: Siti Faridatus Sae, S.Sos.
(Aktivis Dakwah Kampus)


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments