Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ilusi Pemberantasan TBC

TintaSiyasi.com -- Peringatan hari Tuberkolosis ( TBC) sedunia sekaligus dilakukan upaya mencegah penyebaran penyakit TBC, pemko Medan melalui Dinas Kesehatan kota Medan melakukan penyuluhan kepada masyarakat (Jumat, 24/3/23)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah melalui Kabid P2P Pocut Fatimah Fitri melakukan penyuluhan diseluruh Rumah Sakit, Puskesmas, Faskes, termasuk juga tempat umum salah satunya pasar.

Penyuluhan yang dilakukan pun menegaskan tentang bahaya penyakit TBC yang menyerang anak-anak, mengingat ketidaktahuan dalam melihat gejala dan bagaimana penanganannya.
Dari data terakhir tahun 2022 untuk jumlah kasus TBC positif yang ditemukan dan diobati di kota Medan jumlahnya mencapai 10.316 orang, sementara untuk kasus TBC pada anak dengan rentang usia 0-14 tahun mencapai 789 orang (Dinas Kominfo Kota Medan).

Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TBC tertinggi dengan perkiraan jumlah orang yang jatuh sakit akibat TBC mencapai 845.000 dengan angka kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian/ Jam. (Unit layanan kesehatan/ kemenkes).

Ramainya perbincangan isu seputar tuberkolosis (tb), Indonesia mengusung  agenda Health Working Group Meeting (HWG) I G-20   di Yogyakarta, Indonesia secara khusus membawa isu Tuberkulosis (TB). Jakarta Beritasatu.com ( 28/3/22).
Dengan harapan gagasan ini dapat menekan penyebaran dan mencegah penyakit TBC  di seluruh dunia.

Sistem Kapitalis sekuler saat ini, dimana menjadi orang sakit sebagai komoditas bahkan dikapitalisasi, hal ini jelas menunjukkan rusak dan boboroknya pengurusan dan pertanggungjawaban yang diberikan oleh pegawai negara sekuler ini.

Alhasil, program-program yang diluncurkan pun bak panggang jauh dari api, usaha baik namun tak diiringi dengan niat yang tulus. Sudah jelas dan seringnya rakyat diberikan janji dan harapan palsu, jangan berharap kerjasama pemerintah dengan UEA hanya mendatangkan kemaslahatan bagi rakyat namun sebaliknya, negara hanya sebagai regulator segala kepentingan negara kapital.

Pemimpin kapitalis sekuler yang menjadikan rakyat hanya sebagian sapi perahan untuk segala pemenuhan kebutuhan belaka. Sangat jauh berbeda dengan sistem Islam, dimana rakyat sebagai amanah yang harus diriayah dari segala aspek, mulai dari ekonomi, politik bahkan kesehatan menjadi tanggung jawab negara.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya kepemimpinan merupakan sebuah amanah, di mana kelak di hari kiamat akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan. Kecuali mereka yang melaksanakannya dengan cara baik, serta dapat menjalankan amanahnya sebagai pemimpin." (HR. Muslim).

Negara memiliki kewajiban dalam menuntaskan segala kesulitan dan kendala yang menimpa negera dan rakyat dengan sebaik-baiknya, dengan langkah yang komprehensif agar mampu menuntaskan segala persoalan ditopang dengan sistem politik dan kesehatan Islam.

Seorang khalifah akan menjadikan tugas kepemimpinan sebagai amanah bukan ajang kesombongan hingga pamer harta kekayaan, yang berujung kesengsaraan bagi  rakyat, pemimpin yang arif dan bijaksana akan mampu meriayah rakyat dengan pertanggungjawaban kepada Allah SWT, bukan sebaliknya menjadi budak kafir para kapital. 

Pemimpin yang memiliki ketakwaan dan keimanan akan mencerminkan kepribadian yang hanya takut kepada Allah Ta'ala dan akan menjalankan segala urusan didunia sesuai dengan hukum-hukum akidah, yang insyaallah semua ketundukannya akan menjadi amal jariyah diakhirat kelak. Wallahu alam bishshawab.[]

Oleh: Maya Ernitasari
Aktivis Muslimah Kota Medan
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments