Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tingginya Kemiskinan di Negeri yang Kaya, Apa yang Salah?

TintaSiyasi.com -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas mengaku miris karena mengetahui total anggaran penanganan kemiskinan yang jumlahnya hampir mencapai Rp 500 triliun justru tak terserap ke rakyat miskin.

Menurut dia, anggaran itu justru digunakan untuk berbagai kegiatan kementerian/lembaga yang tidak sejalan dengan tujuan program penanganan kemiskinan, antara lain studi banding dan rapat di hotel.

Azwar mengingatkan pentingnya kementerian/lembaga menggunakan anggaran kemiskinan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin, sehingga ia mewanti-wanti agar anggaran tersebut tidak habis digunakan hanya untuk keperluan lain yang bukan prioritas. (Kompas.com, 28/01/2023) 

Pernyataan ini pun menjadi sorotan masyarakat. Bagaimana tidak, anggaran besar yang seharusnya bisa disalurkan ke masyarakat miskin malah terpakai untuk keperluan lain yang bukan prioritas. 

Membahas persoalan kemiskinan di negeri ini tidak ada habis-habisnya, Indonesia termasuk negara berkembang dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Menjadi negara yang kaya dengan sumberdaya alam ternyata tidak menjadikan rakyat Indonesia sejahtera, karena masih banyaknya rakyat yang berada di garis kemiskinan. 

Jika kita berpikir lebih mendalam ternyata permasalahan kemiskinan ini terjadi karena pengelolaan sumberdaya alam yang salah dan kebijakan pemerintah yang terkesan tidak efektif dalam mengatasi persoalan ini. 

Sumberdaya alam Indonesia saat ini kebanyakan dikelola oleh pihak swasta dan asing yang membuat keuntungan dari pengerukan sumberdaya alam tersebut untuk swasta dan asing, sedangkan rakyat hanya mendapat kerugian dari kerusakan alam yang diakibatkannya. 

Islam merupakan agama yang sempurna. Islam mengatur seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia. Islam juga menjelaskan dan memberikan solusi terhadap seluruh problematika kehidupan, baik dalam masalah akidah, ibadah, moral, akhlak, muamalah, rumah tangga, bertetangga, politik, kepemimpinan, mengentaskan kemiskinan dan lainnya.

Islam berusaha mengatasi kemiskinan dan mencari jalan keluarnya serta mengawasi kemungkinan dampaknya. Tujuannya, untuk menyelamatkan akidah, akhlak, dan amal perbuatan; memelihara kehidupan rumah tangga, dan melindungi kestabilan dan ketentraman masyarakat, di samping untuk mewujudkan jiwa persaudaraan antara sesama kaum Muslim.

Karena itu, Islam menganjurkan agar setiap individu memperoleh taraf hidup yang layak di masyarakat.
Ekonomi Islam menjelaskan kepemilikan sumberdaya alam yaitu milik rakyat, oleh karenanya pemerintahan yang bertanggung jawab mengelola sumberdaya alam tersebut dan hasil dari kekayaannya didistribusikan ke masyarakat untuk menyejahterakan masyarakat.

Selain itu Islam juga mengatur konsep zakat dimana fungsi dari zakat ini yaitu agar harta kekayaan tidak hanya berputar di kalangan orang-orang kaya saja tetapi juga dapat merata ke kalangan yang kurang mampu atau miskin. 

Maka dari itu penerapan ekonomi Islam sekaligus sistem Islam merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi negeri-negeri Islam saat ini. 

Wallahua'lam Bishshawab.[]

Oleh: Novia Ariana, Pegiat Pena Banua
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments