TintaSiyasi.com -- Ibu adalah sosok yang akan selalu melindungi anaknya, menyayangi, peduli, penuh kasih sayang, bahkan sanggup mengorbankan kebahagiannya demi anaknya. Tapi sayang, kondisi hari ini membuat fitrah keibuan yang dimilikinya mulai rusak. Bahkan mereka menjadi pelaku yang merusak masa depan anak-anak. Itulah yang dilakukan seorang ibu yang menjadikan anak-anak sebagai objek pemuas nafsu mereka. Dikutip dari tvonenews.com (5/2/2023), seorang ibu muda (25 tahun) di Jambi menjadi pelaku pelecehan anak. Jumlah korban bahkan mencapai 11 orang, yang terdiri dari anak laki-laki dan perempuan.
Kasus tersebut merupakan sekelumit dari fakta kerusakan kehidupan hari ini. Berderet fakta lain tentang keji dan kejamnya seorang ibu. Ada ibu yang tega membunuh anaknya, ibu yang rela menjual keperawanan anaknya demi uang, bahkan ada seorang ibu yang menjual anaknya hanya untuk membeli iPhone. Ke manakah hilangnya kasih dan sayang yang Allah titipkan kepada mereka hingga mereka sanggup berbuat demikian? Atau yang menjadi pertanyaan besar ialah, sebenarnya apa yang melatarbelakangi hilangnya fitrah seorang ibu atau bahkan tercabut?
Kalau kita melihat berbagai faktor, maka akan ditemukan bahwa sistem kehidupan yang rusaklah penyebab terjadinya hal tersebut. Mulai dari minimnya pemahaman agama, faktor kemiskinan, bahkan gaya hidup yang liberal membuat semuanya bebas untuk dilakukan. Demi uang dan kebahagiaan apapun boleh dilakukan. Begitulah realita hidup di sistem sekuler, mereka rela melakukan apapun demi kepuasan pribadi, termasuk menjual, melecehkan bahkan membunuh anaknya. Kemiskinan yang menjerat seolah membuat mereka tercekik dan tak mampu memandang solusi lain. Dan akhirnya keputusannya untuk menjual apa yang ada atau mengakhiri hidup agar tidak merasakan penderitaan dunia menjadi solusi bagi mereka. Tapi yang lebih miris lagi, negara yang seolah tak peduli bahkan memandang sebelah mata kejadian demi kejadian ini. Padahal di saat yang sama hilangnya fitrah keibuan sama dengan kehancuran generasi. Mau di bawa kemana negeri ini kedepan jika pencetak generasi adalah seorang yang tak bermoral dan jauh dari nilai Islam?
Wajib menjadi renungan kita semua bahwa sistem sekuler hari ini tak layak bahkan merusak fitrah seorang ibu. Sistem yang aturannya dibuat oleh manusia yang lemah, dan egois. Sistem yang menjadikan materi dan kebahagian individu sebagai tujuan. Sistem yang memberikan ruang bahkan memfasilitasi kehidupan bebas. Akhirnya kerusakan demi kerusakannya semakin tampak dengan jelas.
Maka sudah selayaknya sistem yang rusak ini di ganti secara revolusioner. Karena tak cukup dengan memvonis pelaku, tapi yang diperlukan adalah sistem yang tegas menghukum pelaku. Disertai dengan ketegasan juga dalam mencegah agar tidak terulang kejadian yang sama yaitu dengan pencegahan secara sistematis. Di sinilah perlunya peran negara sebagai raain (pengurus) dan junnah (pelindung) bagi rakyatnya. Konsep sistem seperti itu hanya akan ideal jika diterapkannya sistem yang berasal dari pencipta yaitu sistem Islam. Hal itu telah dibuktikan oleh Rasulullah dan para khalifah dengan terjaganya dan terlindungi keamanan dan kehormatan jiwa, darah, harta, dan akidah saat diterapkannya sistem Islam secara kaffah. Oleh karena itu, solusi untuk mengembalikan fitrahnya seorang ibu maka sangat diperlukan juga diterapkannya sistem Islam secara kaffah. []
Oleh: Mia
Aktivis Back to Muslim Identity
0 Comments