TintaSiyasi.com -- Kemiskinan dan pengangguran adalah problematika kehidupan yang saling berkaitan. Problematika ini telah mendunia tak hanya dialami oleh negara Indonesia tapi juga negara di dunia.
Indonesia sendiri, kemiskinan sudah terjadi sejak zaman dahulu dan sekarang angka pengangguran semakin meningkat karena banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi dari dampak covid 19. Pemerintah sudah melakukan sebuah upaya salah satunya melalui program Kartu Prakerja.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program Kartu Prakerja telah diikuti lebih dari 16,4 juta peserta sejak diluncurkan pada 2020 hingga akhir 2022. Ia bilang, sepertiga dari peserta Kartu Prakerja yang menganggur itu kini sudah memiliki pekerjaan.
Hal itu diungkapkannya dalam webinar bertajuk Bringing 16,4 Million People Closer to Full and Productive Employment and Decent Work Using Digital Technology, yang merupakan side event sidang ke-61 komisi Pembangunan Sosial Perserikatan Bangsa – Bangsa (UN CSocD – 61 PBB).
Dia menuturkan, Kartu Prakerja merupakan misi kemanusiaan dengan pemberdayaan yang melibatkan pendidikan, ketenagakerjaan, dan kewirausahaan (Kompas.com, 12/02/ 2023).
Tapi sayangnya, walau Pemerintah sudah mengeluarkan program Kartu Prakerja sebagai upaya mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, tetap saja tidak bisa mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran yang ada di Indonesia.
Lantas, seberapa efektifnya program tersebut mengurangi angka pengangguran?
Kepala Komunikasi Manajemen Kartu Prakerja William Sudhana mengatakan, pelaksanaan Kartu Prakerja diyakini mampu mengurangi masalah tersebut. Namun, dirinya tidak bisa memperkirakan seberapa besar prakerja mampu menekan jumlah pengangguran dan kemiskinan.
Kalau kita berbicara seberapa efektifitas (mengurangi angka pengangguran) itu kan banyak faktor. Bisa dari ilmu, inter personal-nya, kemudian pro aktifnya. Kita mengisi dari ilmunya, bagaimana orang itu bisa percaya diri, katanya ditemui di Jakarta, Kamis (9/2/2023) (Kompas.com, 9 Februari 2023).
Pengangguran dan kemiskinan merupakan suatu ancaman. Ini bisa menyebabkan kehidupan masyarakat jauh dari kata sejahtera. Meski sudah ada upaya seperti Kartu Prakerja, tapi ini bukanlah solusi yang sistemis. Hal ini tidak akan mampu untuk menyelesaikan masalah pengangguran.
Kartu Prakerja hanyalah program pengembangan kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja. Akan tetapi tidak semua korban PHK dan masyarakat yang menganggur merasakan pelayanan dan mendapatkan pemberian saldo dari Kartu Prakerja.
Sejatinya banyaknya pengangguran dan kemiskinan yang terjadi karena kurang seriusnya Pemerintah menangani masyarakat dan salahnya penerapan sistem dalam negara yaitu sistem kapitalis. Pengangguran terjadi karena rendahnya pendidikan dan kurangnya lapangan pekerjaan.
Dalam sistem kapitalis pendidikan di kapitalisasi. Biaya pendidikan sangat mahal sehingga masyarakat kecil dan pedalaman sulit untuk menjangkau. Akibatnya banyak masyarakat yang tidak berpendidikan dan kurang memiliki keterampilan.
Sistem yang tolak ukurnya manfaat membuat negara tidak maksimal mengurusi rakyatnya. Semua tertuju hanya pada materi. Walaupun Indonesia kaya akan SDA tapi negara tidak bisa mengelola dengan baik sehingga banyak SDA yang diserahkan kepada swasta atau asing.
Hal ini yang menyebabkan negara tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan untuk rakyatnya. Sistem ekonomi yang ada menimbulkan kesenjangan sosial serta sikap individualisme yang tinggi. Hanya para pemilik modal yang mampu mengembangkan usahanya dan hidup makmur. Jadi walau berbagai upaya dilakukan tapi selama sistem kapitalis ini masih diterapkan maka problematika kemanusian ini akan tetap ada.
Untuk menyelesaikan problematika ini dengan tepat tidak ada solusi lain kecuali kembali pada Islam. Sistem Islam yang asasnya adalah keyakinan akan adanya Allah Swt menjadikan negara juga masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya menggunakan aturan yang berasal dari Allah Swt.
Tolak ukur dalam kehidupannya adalah halal haram sehingga sistem ekonomi dalam Islam terikat oleh hukum syara'. Dalam Islam, negara wajib mengayomi atau memenuhi segala kebutuhan pokok rakyat tanpa harus memandang status individu. Sistem Islam juga menjamin setiap laki-laki mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang layak.
Dengan demikian hanya sistem Islam dengan hukum syariahnya yang bisa memecahkan segala problematika kehidupan dan mensejahterakan umatnya. Islam sebagai rahmatan lil alamin akan memberikan keberkahan kepada manusia.
Sebagaimana Allah Swt berfirman, yang artinya ;
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (Qs. Al-A'raf : 96).Wallahu a’lam bishshawab.[]
Aktivis Muslimah
Oleh: Kiki Ariyanti
0 Comments