Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Para Ibu Was-Was Keamanan Anaknya, di Mana Peran Negara?


TintaSiyasi.com -- Akhir-akhir ini ramai berita penculikan anak, terutama di media sosial. Ada berita tertangkapnya pelaku penculikan yang gagal dan kemudian diinterogasi oleh warga. Ada pula video- video rekaman cctv yang menunjukkan terjadinya penculikan. Hal ini membuat para ibu resah dan khawatir akan keselamatan dan keamanan anak-anak mereka. Untuk menjaga dan membersamai mereka 24 jam tentu tak mungkin. Orang tua ada tuntutan pekerjaan yang harus dipenuhi. Untuk melepas mereka keluar bersekolah maupun bermain, pikiran orang tua pun akhirnya tak tenang.

Penculikan anak-anak ini diduga dilakukan dengan tujuan untuk diperjualbelikan baik secara utuh maupun diambil organ dalamnya. Hal ini diduga dari adanya penemuan jasad anak-anak yang sudah tak utuh lagi. Sungguh mengerikan!

Banyak faktor kenapa penculikan anak ini bisa terjadi. Salah satunya faktor ekonomi. Jual beli anak menjadi salah satu bisnis gelap yang dilakukan untuk mencari keuntungan dan kemanfaatan. Ada anak yang dijual kepada orang tua yang belum memiliki keturunan. Ada anak yang dijual kepada pihak-pihak yang menggunakan mereka untuk dieksploitasi secara ekonomi; dijadikan pengemis, PSK, dan lainnya. Ada juga anak yang dijual untuk diambil organ dalamnya untuk kemudian dijual.

Penculikan anak ini bisa terjadi juga oleh karena lemahnya pengawasan orangtua. Ada orang tua yang keduanya (ayah dan ibu) bekerja di luar rumah, sehingga anak bebas lepas tanpa penjagaan dan pengawasan. Kalau pun anak dititipkan kepada keluarga yang lain; kakek neneknya atau keluarga yang lain, tak akan maksimal sebagaimana ketika orang tuanya sendiri yang menjaga. Orang tua merasa sudah bertanggung jawab ketika sudah bisa menyekolahkan dan memenuhi semua kebutuhan anak-anaknya.

Masyarakat saat ini juga cenderung abai dengan kondisi sekitarnya. Suasana hidup individualis terutama di kota-kota besar dan daerah perumahan membuat mereka kurang peka membaca situasi di sekitarnya.

Hal ini diperparah oleh abainya negara dalam melindungi keamanan rakyatnya. Padahal keamanan termasuk salah satu kebutuhan primer yang menjadi hak setiap warga negara, termasuk anak-anak. Apalagi mereka termasuk golongan yang rentan dan belum bisa menjaga diri sendiri. Sehingga butuh perhatian lebih dari negara.

Sayangnya keamanan ini malah menjadi lahan yang dikapitalisasi baik oleh pihak swasta maupun negara. Hanya keluarga berduit saja yang bisa mendapatkan layanan keamanan bagi keluarganya.

Penjagaan keamanan anak dari penculikan ini tentu perlu solusi segera agar para orang tua tak perlu was-was lagi. Perlu kerjasama antara berbagai pihak untuk mencegah terjadinya penculikan anak.

Orang tua, terutama ibu harus lebih meningkatkan perhatian dan kebersamaan dengan anak. Orang tua harus memastikan kemana anaknya bermain sepulang sekolah, dengan siapa dan di mana ia berada.

Masyarakat juga harus lebih peduli dengan kondisi sekitarnya. Cepat tanggap ketika ada hal- hal yang mencurigakan di lingkungannya. Sehingga tak ada celah bagi orang- orang tak bertanggung jawab untuk melakukan aksi kejahatan.

Selanjutnya peran negara. Negaralah yang mempunyai tanggung jawab terbesar dalam menjaga keamanan semua warga negara. Karena keamanan merupakan kebutuhan komunal yang wajib dijamin oleh negara. Aturan dan kebijakan yang dibuat harus benar-benar mampu mencegah terjadinya tindakan yang membahayakan keamanan setiap warga negara.

Dalam kasus penculikan anak, faktor ekonomi yang menjadi latar belakang tindak kejahatan ini harus dicari solusinya. Tindakan penculikan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan secara ekonomi tak akan terjadi jika kondisi ekonomi negara ini mendukung. Untuk itu kebijakan ekonomi yang dibuat harus benar- benar bisa menjamin kesejahteraan semua warga negara sehingga tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mencari keuntungan secara tidak benar. 

Selain itu, jika tetap terjadi kasus yang mengancam dan membahayakan keamanan orang lain, maka negara harus menindak tegas pelakunya agar tidak terjadi lagi kasus serupa.

Sistem Islam telah menetapkan keamanan masyarakat sebagai salah satu kewajiban yang harus dipenuhi negara. Karena keamanan adalah hak komunal warga negara Islam. Islam dengan aturan yang sempurna dan menyeluruh telah memiliki seperangkat aturan yang tegas untuk menjaga keamanan setiap individu Muslim. Aturan berupa pencegahan dan sanksi hukum bagi pelaku kemaksiatan. Dengan begitu, keamanan setiap Muslim terjaga, tak ada lagi ibu-ibu yang was-was akan keamanan anak-anaknya. Semoga sistem Islam yang seperti ini bisa segera tegak dan melindungi keamanan seluruh kaum Muslim. Amin.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Salma Azizah
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments