Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kalau Indonesia Mau Berkah, Pilihannya bukan Piagam PBB, tetapi Syariat Islam


TintaSiyasi.com -- Dalam momentum Isra Mik'raj, Pengasuh Mukmin TV Ustaz Rahmat Ibnu Umar mengungkapkan, kalau Indonesia mau berkah, maka pilihannya bukan piagam PBB, tetapi kembali kepada syariat Islam yang kaffah.

"Kalau Indonesia mau berkah, maka pilihannya bukan piagam PBB, apalagi yang lainnya, tetapi harus kembali kepada syariat Islam yang kaffah, karena itu merupakan perintah dari Allah," tuturnya dalam acara Talk Show Isra Mikraj, Sabtu (18/2/2023) via daring.

Dalam menjelaskan makna berkah, Ia menilai bahwa Indonesia tidak pernah membawa kepada keberkahan.

"Kita bisa melihat bagaimana Indonesia kita sekarang, karena kalau dikembalikan ke maknanya, berkah itu adalah ziyadatul khayr, yakni bertambahnya kebaikan. Pertanyaannya, apakah kita menyaksikan negeri kita dari hari ke hari itu bertambah-tambah keberkahannya? faktanya memang tidak bertambah keberkahannya," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa makna syariah itu merupakan perintah Allah yang berkaitan dengan perbuatan manusia.

"Kalau berbicara tentang syariah maka kita harus mengenali maknanya itu apa, bahwa yang namanya syariah itu kan disebutkan sebagai seruan Asy'ari, Asy'ari itu adalah Allah Subhanahu wa Ta'ala terkait apa, terkait perbuatan manusia," sebutnya.


Ia melanjutkan, "kita hidup ini pasti berbuat, karena kita hidup dan ada perbuatannya, maka perbuatan itu harus diatur. Lalu siapa yang mengatur, kalau mengambil peraturan itu masing-masing, maka tidak akan mengantarkan kepada kebaikan. Maka, peraturan itu haruslah datang dari dzat yang Maha Baik, dzat yang Maha Indah, dzat yang Maha Kuasa, Dia-lah Allah subhanahu wa Ta'ala," bebernya.


Ia menyebutkan, jika hari ini ada yang mengatakan syariat Islam tidak relevan dengan zaman, berarti orang itu ingin tetap dalam kerugian.

"Orang yang menganggap syariat tidak relevan, menolak syariat yang membawa berkah, berarti orang tersebut selalu ingin menikmati kerugian, bahkan dia mau membawa kerugian itu sampai ke akhirat. Dan seburuk-buruk kerugian adalah penghuni neraka," ujarnya.

Lebih lanjut ia berpesan jika ingin memperoleh keberkahan dalam kehidupan maka jalannya adalah dengan mengikuti syariatnya Allah.

"Kalau kita menjalani hidup, dari kehidupan ke kehidupan yang lain, jika kita berjalan mengikuti syariatnya Allah, berjalan mengikuti perintahnya Allah, maka keberkahan dan kebaikan itu akan datang," pungkasnya. [] Najwa Alifah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments