TintaSiyasi.com -- Bumi cendrawasih memanas TNI, POLRI evakuasi 25warga distrikparo ke Kenyam. Tidak hanya itu di Jayapura diguncang lebih dari 1000 gempa sejak awal 2023. Problem Papua adalah prblem krusial (genting).
Dibalik berderetnya problem kemiskinan, ketidakadilan, ancaman disintegrasi, ketertindasan juga terkait intervensi asing. Adanya ketimpangan pendapatan di Papua dan Papua Barat tergolong menengah. Pada 2018—2020, indeks gini berkisar di angka 0,38—0,39. Angka kemiskinan di Papua dan Papua Barat juga relatif tinggi.
Persentase penduduk miskin di Papua sebanyak 28,5%, sedangkan di Papua Barat mencapai 25,4%. (bps.go.id). Pada saat kaya akan tambang tembaga, emas, dan perak, tetapi ironisnya dikeruk habis-habisan oleh PT Freeport Indonesia sejak 1973. Kekayaan alam melimpah ruah, tak bisa dinikmati rakyat Papua, melainkan diambil alih oleh asing. Liberalisme ekonomi dan investasi asing tidak menjadikan rakyat sejahtera, tapi sebaliknya.
Bumi Cendrawasih, Butuh Solusi
Solusi untuk mengakhiri problem Papua tentu bukan dengan demokrasi kapitalisme. Menumbuhkan kesadaran pentingnya integrasi, menghapus ketakadilan ekonomi, mencegah intervensi asing, serta bertindak tegas memberantas kelompok separatis.
Konsep Islam kafah sejatinya sangat bisa menerapkan solusi sistemis tersebut. Islam punya seperangkat aturan dan senantiasa terikat dengan syariat yang diturunkan oleh Allah swt melalui para Rasul.
Berkaitan dengan ini, Islam memiliki solusi terkait hal ini;
Pertama, sistem Islam mementingkan persatuan wilayah, mencegah terjadinya disintegrasi. Daya pukulnya juga besar untuk mengusir penjajah dan musuh-musuh yang membahayakan. Oleh karenanya, wilayah Papua tidak boleh lepas dari wilayah Indonesia.
Kedua, syariat Islam menghapus ketakadilan atau kesenjangan ekonomi. Wilayah Papua dengan kekayaan sumber daya alam melimpah harus terjaga dan terpelihara dengan baik. Sumber tambang, misalnya, termasuk kekayaan bersama milik umat yang tidak boleh didominasi individu atau kelompok. Negara yakni khilafah wajib mengelolanya dan mengembalikan hasilnya untuk kemaslahatan rakyat.
Dengan demikian, kesenjangan ekonomi tidak akan terjadi. Rakyat ikut pun sejahtera, bukan malah menderita. Selain itu, sistem pemerintahan Islam mencegah intervensi asing dalam urusan dalam negeri wilayah Negara. Asing tidak ikut campur, apalagi menguasai aset-aset penting dan vital yang seharusnya dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat luas.
Ketiga, sistem keamanan Negara memiliki institusi militer yang mumpuni dengan pasukan dan tentaranya yang solid, angkatan bersenjata yang terlatih, alat-alat militer dan senjata yang lengkap dan teruji untuk melawan musuh, serta siap melawan asing jika dibutuhkan. Juga akan ada kepolisian yang selalu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat setiap harinya di kehidupan publik.
Demikianlah upaya sistemis dalam menangani problem keamanan negara, termasuk Papua. Wallahualam bishshowab.[]
Oleh: Amatullah Assyukuru
Aktivis Muslimah
0 Comments