Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sawer Qariah: Bentuk Desakralisasi Al-Qur’an

TintaSiyasi.com -- Baru-baru ini terdengar kasus yang membuat hati umat muslim bergejolak dan dibuat geram oleh aksi orang-orang yang tidak menghormati seorang qariah yang sedang membaca ayat suci Al-Quran dengan menyawer qariah tersebut. Kejadian ini sungguh menjadi fenomena yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim apalagi dia yang mengaku dirinya muslim sejati. 

 Dikutip dari Jakarta, CNN Indonesia. Qariah Nadia Hawasyi mengaku langsung menegur panitia usai disawer saat membacakan ayat suci Alquran di sebuah acara di Pandeglang, Banten. Nadia tidak terima diperlakukan seperti itu.
Pernyataan itu Nadia sampaikan melalui akun media sosial nya.

Dikutip dari regional.kompas.com, Kronologi kejadian penyaweran qariah Nadia. 
Nadia mengungkapkan, peristiwa dalam video tersebut terjadi saat dirinya menghadiri acara maulid di Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Oktober 2022. Saat itu ia diundang untuk mengisi acara Maulid Nabi sebagai qoriah. "Dan saya tidak tahu kalau pada saat saya ngaji, panitia baik laki-laki maupun perempuan akan sawer saya," kata Nadia.

Dalam video yang beredar di media sosial, sejumlah laki-laki menyawer Nadia dengan uang saat sedang mengaji Al Quran. Bahkan, ada seorang laki-laki yang menyelipkan uang di kerudung qoriah. 

Kasus ini adalah bentuk pelecehan terhadap alquran dan desakralisasi terhadap Al Qur’an.  Hal ini menunjukkan  sudah hilangnya adab terhadap kitab suci yang seharusnya dijunjung tinggi.

Ini menjadi satu keniscayaan dalam sistem sekuler yang menjauhkan agama dalam kehidupan dan justru berlandaskan HAM dan menjunjung tinggi kebebasan perilaku. 

Al-Qur’ân merupakan Kalamullah yang harus dipelihara dan dihormati. Perlu adanya perhatian untuk mempelajari, mengajarkan, serta mengamalkannya disamping juga harus ada perhatian dalam membaca serta merenungkannya, sehingga diharamkan segala perbuatan yang dirasakan memuat unsur merendahkannya.

Keutamaan membaca Alquran bahkan disebutkan secara rinci, salah satunya melalui hadist dari Riwayat Abdullah Ibnu Mas‘ud yang menjelaskan, setiap satu huruf yang dibaca akan diberi balasan satu kebaikan. Dan sangat dianjurkan untuk diam dan mendengarkan dengan seksama apabila ada seseorang yang sedang melantunkan ayat suci Al-Quran. Bukan melakukan hal dan tindakan yang menjurus ke arah pelecehan terhadap kalamullah tersebut seperti melakukan sawer terhadap pembacanya. Namun begitulah hal hal yang dapat melecehkan agama oleh orang orang yang tidak mau mengkaji islam secara kaffah. Bahkan dengan sadar mereka akan melakukan tindakan yang merendahkan mereka. Naudzubillah

Untuk itu solusi dari semua problematika umat yang semakin waktu semakin parah ini hanya satu dan hanya itulah yang akan membuat islam dan Al-Quran tetap pada kemuliaanya. Ummat membutuhkan adanya  institusi pelindung yang akan menjaga kemuliaan Al Qur’an dan pembacanya juga penerapannya secara kaffah dalam kehidupan. Dan ini hanya akan terwujud ketika umat memiliki negara yang memuliakan Al Qur’an yaitu Khilafah Islamiyyah. Karena hanya dengan sistem yang sempurna inilah semua segi kehidupan akan membaik dan berjalan sesuai fitrah manusia tanpa ada yang terzalimi dan dilecehkan. Untuk itulah perjuangan dakwah harus semakin gencar dan perlunya semangat yang membara bagi para pengembannya agar segera terwujud kemuliaan islam yang akan membawa kejayaan yang hakiki. 

Wallahua'lam bishawaab.

Oleh: Yusniah Tampubolon
Aktivis Muslimah

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments