Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Resolusi 2023: Perubahan Hakiki dengan Islam Kaffah


TintaSiyasi.com -- Hingga akhir tahun 2022 kemarin banyak sekali persoalan dalam negeri yang bahkan belum terselesaikan dengan tuntas di Indonesia. Sebagaimana dilansir dari surat kabar setempat, Kepala Badan Narkotika Nasional, Komisaris Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose, mengungkapkan, mereka telah menyita 1,902 ton sabu-sabu, 1,06 ton ganja, 262.789 butir ekstasi, dan 16,5 kg ekstasi berbentuk serbuk sepanjang 2022. Hal ini menunjukkan bahwa akan sangat sulit untuk mewujudkan harapan memperbaiki kondisi Indonesia di tahun 2023. 

Terlebih melihat kondisi generasi muda saat ini yang sangat rusak akibat terjebak pada pergaulan bebas remaja, konsumsi narkoba dan narkotika sebagai suatu kebiasaan yg menjadi ketergantungan akan kebutuhan tersebut sehingga mereka sangat jauh dari harapan bangsa untuk memajukan negeri. Bahkan para pemimpin negeri ini pun tidak peduli akan kondisi rakyat nya saat ini. Dengan adanya persiapan pemilu di tahun 2024 menjadikan para pejabat hanya memanfaatkan rakyat sebagai alat untuk meraih jabatan di pemerintahan. Korupsi merajalela dan sudah menjadi hal yg lumrah di negeri ini. Dimana letak kepedulian pemerintah dalam mengurusi umat agar menjadi makmur dan sejahtera? 

Dari kondisi ini, perlu dipertanyakan lalu bagaimana agar perubahan tersebut dapat terjadi di tahun 2023 ini? Di saat tidak ada lagi yg bisa diharapkan oleh umat baik pemerintah maupun pemuda Indonesia dalam sistem yg berlaku saat ini. Tentunya semua kerusakan dan kelalaian yg terjadi terhadap umat saat ini terjadi karena berlakunya kapitalisme dan sekularisme di Indonesia, di mana segala yang terjadi di negeri ini harus menghasilkan materi dan hanya memberikan manfaat kepada para kapitalis pemilik modal. Tidak peduli akan kesejahteraan rakyat sehingga para penguasa berlomba-lomba memoroti rakyat dengan pajak, mengimpor begitu banyak barang dan segala hal kesenangan dunia kepada para remaja sehingga mereka sibuk dengan dunianya sendiri dan lupa akan tugasnya sebagai agen perubahan yang telah diharapkan dan dirindukan umat. Rakyat pun dijauhkan dari agama Islam ketika berkehidupan sosial. Menjadikan rakyat hanya mengenal Islam sekedar agama ritual semata, tetapi tidak sebagai pemecah dan solusi untuk menyelesaikan problematika hidup. 

Oleh karena itu, menjadi sebuah keharusan untuk kita kembali kepada sistem yang berasal dari sang Pencipta yaitu sistem Islam. Hanya dengan diterapkannya sistem Islam, di mana syariat islam akan diterapkan oleh negara dan seluruh lapisan masyarakat. Dalam sistem Islam tidak akan kegiatan korupsi yang dilakukan oleh penguasa. Pemerintah akan sibuk dalam pengurusan umat agar menjadi sejahtera dan senantiasa dalam koridor ketaatan kepada Allah, bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya alam supaya bermanfaat sepenuhnya untuk memperbaiki kondisi ekonomi umat. 

Tidak ada lagi kerusakan dan kenakalan remaja karena dalam sistem Islam, pendidikan terjamin oleh negara dan generasi muda akan ditempa dan dibina menjadi para pemuda tangguh dan memiliki banyak pengetahuan sehingga mampu menjadi agen perubahan masyarakat kepada sebuah peradaban yang gemilang. Keamanan Rakyat pun terjamin dalam Islam, tidak ada lagi tidak kejahatan dan kriminal yang meresahkan masyarakat karena setiap individu akan dibina keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sehingga timbul rasa takut untuk bermaksiat dan tumbuh sebuah kebiasaan baru di masyarakat untuk saling mengingatkan untuk mengerjakan kebajikan dan meninggalkan perbuatan yg keji. 

Demikianlah gambaran ketika menerapkan Islam secara keseluruhan, karena hanya Islamlah sistem yang sempurna. Dan satu-satunya cara agar diterapkannya sistem Islam adalah dengan tegaknya Khilafah Islamiyah sebagai bentuk negara Islam yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, Sang suri tauladan untuk kita sebagai umat Islam. 

Wallahu a'lam. []


Oleh: Najmatun Nayyar Alhumaira
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments