Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ratusan Remaja Hamil di Luar Nikah?

TintaSiyasi.com -- Miris, pelajar yang semestinya adalah generasi penerus bangsa, harapan gemilang pembentuk perubahan dimasa depan, malah menjadi racun-racun tak ada harapan. Pelajar yang identik dengan orang yang terpelajar, malah di sistem sekuler hari ini menjadi generasi yang hilang arah. Dengan perkembangan teknologi yang begitu masif, sosial media yang dapat diakses dari usia belia hingga dewasa, dan tanpa kontrol yang tegas dari negara, menjadikan pelajar dari tingkat yang rendah sekalipun dapat mengakses apapun, hingga berujung petaka. Akibatnya pergaulan tak terkontrol dan jatuhlah dalam lubang perzinaan. 

Di kutip dari Jatim.inews.id, ratusan pelajar SMP dan SMA di Ponorogo hamil di luar  nikah. Mereka beramai-ramai mengajukan pengajukan dispensasi ke pengadilan Agama Ponorogo. (12/1/23)

Peristiwa ini bukanlah hal yang tabu, dan bukan sesuatu yang baru, hampir di setiap daerah terjadi hal yang serupa. Perzinaan hari ini di tengah masyarakat dianggap biasa, akibatnya tak membuat pelaku zina merasa menyesal akibat perbuatannya. Di sistem yang sekuler hari ini, yang memisahkan agama dengan kehidupan sungguh membuat kemaksiatan merajalela di mana-mana. Pelajar yang semestinya sibuk dengan aktifitas belajar dan jauh dari kata kesiapan untuk menikah, malah terjerat dengan aktifitas pergaulan bebas dan perzinaan, dan mau tidak mau, siap atau tidak siap harus menikah karena keterpaksaan akibat perzinaan.

Sanksi yang tidak tegas dari negara menjadikan peristiwa ini terjadi berulang tanpa penyesalan dari pelakunya. Hingga jadilah hari ini "kebenaran adalah kesalahan yang dilakukan berulang-ulang", jika kemaksiatan sekalipun jika dilakukan berulang-ulang maka tak ayal dia menjadi sesuatu yang dianggap benar di tengah masyarakat, walau sebenarnya hal tersebut mengundang murka Allah sesungguhnya.

Pelajar adalah pemuda yang semestinya menjadi tonggak perubahan, bukan tonggak kemaksiatan. Dengan kondisi pelajar yang hari ini jauh dari Islam, perzinaan akibat pergaulan bebas, seharusnya negara cepat mengambil langkah yang tegas. Namun nyatanya, kita tak bisa berharap dari sistem hari ini, kemaksiatan menjadi hal yang dipertontonkan tanpa rasa malu, dan berakhir tanpa sanksi dari negara. 

Perzinaan dalam Islam adalah dosa yang sangat besar. Bahkan dalam Al-Qur'an sendiri menyebutkan:
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk" (Al-Israa: 32).

Oleh karenanya, dilarang keras untuk mendekati zina, sesuatu yang mendekatinya saja Allah larang, apatah lagi melakukan perbuatan tersebut. Bahkan dalam sistem Islam Allah memberikan sanksi bagi pelaku zina tidaklah ringan. Hal ini agar pelaku zina menyesali perbuatannya dan sanksi tersebut disaksikan oleh orang lain, agar tidak berbuat yang serupa, yakni dirajam bagi yang sudah menikah dan dicambuk 100 kali bagi yang belum menikah. 

Sangat jauh berbeda dengan sistem hari ini, yang menerapkan sistem kapitalisme liberal. Bagaimana pelaku dapat menyesali perbuatannya, dan bagaimana orang lain tak takut melakukan kemaksiatan itu, sedangkan hukumannya tidak ada sama sekali. Yang ada hanyalah kebebasan dalam pergaulan. Akhirnya terjadilah ratusan orang berzina dalam satu daerah. Inipun yang baru terekspos di media.

Maka, ambilah Islam sebagai sistem dalam kehidupan, perjuangkan lah, dan terapkan lah. Sesungguhnya generasi muda akan terjaga manakala Islam dijadikan sebagai rujukan dalam kehidupan manusia. Karena jelas datang dari maha pencipta manusia yakni Allah SWT dan sudah terbukti pula secara historis kegemilangannya selama 14 abad lamanya. Wallahu'alam bishowab

Oleh: Muzdalifah
Pemerhati Remaja Andoolo Sulawesi Tenggara
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments