Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Eksploitasi Anak Demi AdSense


TintaSiyasi.com -- "Anak sekecil itu berkelahi dengan AdSense." Cuit @tvindonesiawkwk memberikan komentar  pada foto Moana anak Ria Ricis yang baru berusia 5 bulan. Terlihat Moana sedang naik jet ski bersama ke-dua orang tuanya. Di mana kondisi angin saat itu cukup kencang, belum lagi guncangannya.

Selain itu, Moana juga tidak memakai life jacket seperti yang dikenakan kedua orang tuanya. Padahal memakai alat pengaman adalah keharusan. Teuku Ryan yang menggendong anaknya naik jet ski dengan satu tangan saja, sementara tangan kanannya memegang kendali kendaraan. Ini juga dianggap tidak aman (Liputan6, 11/01/23). 

Bukan kali ini saja YouTuber dengan pengikut 30 jt subscribers itu membuat heboh warganet. Beberapa waktu lalu ia pun mengajak anaknya yang masih bayi untuk naik ATV. 

Hingga Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Arist Merdeka Sirait menyoroti pola asuh yang diberikan Ria Ricis dan Teuku Ryan  kepada anaknya. Arist menyebut jika tindakan yang dilakukan oleh Ricis termasuk dalam tindakan eksploitasi.

"Kalau ada niatan hanya sekedar konten, itu adalah eksploitasi. Karena anak lima bulan itu sungguh-sungguh harus mendapat pelayanan yang baik untuk tumbuh kembangnya," kata Arist (Fajar.co.id, 10/01/2023).


Popularitas dan Gaya Hidup Bebas

Beberapa komentar warganet menyamakan aksi Ria Ricis dan suami seperti pengemis yang tidak jauh berbeda dengan peminta-minta di jalan. Bedanya, mereka mengemis dengan gaya baru yaitu memanfaatkan video anak mereka untuk meraup AdSense. Namun, pihaknya membatah mengeksploitasi anak dan hanya ingin mendokumentasikan kegiatan buah hatinya. 

Bolehlah dokumentasi tapi jangan cari sensasi atau atensi. Kami menyayangkan tayangan Ria Ricis yang mengajak anaknya naik jetski dan mengendarai ATV di usianya yang masih bayi. Hal tersebut bisa saja mempengaruhi followers-nya dan ikut mencoba bersama anak mereka. Hal ini tidak layak dijadikan tontonan, bahkan hingga tulisan ini dibuat videonya belum di take down. 

Sikap waspada dan mawas diri mestinya menjadi hal yang wajib dimiliki bagi pesohor, artis, influencer, ataupun content creator. Sayangnya, kewaspadaan itu sering dikalahkan dengan aktivitas dunia maya yang saat ini beranjak menjadi ladang cuan. Akibatnya, Eksploitasi anak demi AdSense pun bisa dilakukan. Arus kehidupan justru dikuasai hal ini. Iming-iming AdSense dan gaya hidup hedon juga terpampang nyata setiap membuka sosial media. 

Sistem sekuler kapitalis membentuk manusia hedonis, materialistis dan konsumtif. Menjauhkan seorang ibu dari kemuliaan sebagai manusia yang menjadi madrasah ula.  Bahkan, Anak bisa menjadi korban eksploitasi guna meramaikan konten vlog milik orang tuanya. Inilah arus kehidupan sekuler yang begitu mendewakan materi. Mereka yang ingin tenar mengabaikan prioritas demi popularitas. Mereka berharap dikenal, meski pada akhirnya tenggelam hingga berbuat di luar nalar. Ujung dari semua hal ini tidak lain meraih materi sebanyak yang diingini.


Negara Berkewajiban Membangun Kesadaran Ibu

Islam memberikan tuntunan bagaimana seorang perempuan dan ibu menjalankan kehidupan termasuk dalam menjaga keselamatan anak. Islam juga mewajibkan negara untuk menjadi pelindung setiap rakyat termasuk anak-anak. 

Perhatian dan kesadaran orang tua menjaga anaknya sangat penting. Anak adalah aset berharga dan tonggak estafet perjuangan para orang tuanya. Jika tidak memiliki pola pikir demikian, akibatnya, orang tua yang seharusnya merawat, mengayomi dan meriayah justru memiliki tabiat atau perilaku buruk yang bisa membahayakan anak. 

Di sinilah peran penting seorang ibu. Ia adalah orang pertama yang memberi rasa aman dan nyaman bagi anak. Ia juga yang menjadi perisai bagi keselamatan anak. 

Adapun negara memiliki peran yang tidak kalah penting. Negara tidak akan membebani para Ibu dengan permasalahan ekonomi. Negara akan memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan dasar dengan memudahkan para ayah dalam mencari nafkah, seperti membuka lapangan pekerjaan atau memberikan bantuan modal usaha sehingga ibu tidak mati-matian mencukupi kebutuhan keluarga dan melalaikan anak. 

Negara mendidik dan mengedukasi masyarakat agar senantiasa berbuat sesuai syariat Islam, tidak terlena dengan nikmat dunia, beramal untuk bekal akhirat, dan beramar makruf nahi mungkar dalam mencegah terjadinya kemaksiatan. Hal ini bisa dilakukan dengan menciptakan suasana iman dan ibadah di masyarakat dengan penerapan sistem sosial dan pergaulan berdasarkan syariat Islam.

Islam tidak hanya memberikan jaminan untuk masalah anak dan perempuan. Namun juga memberikan rasa damai dan mengembalikan pada fitrahnya. Wallahu a'lam. []


Oleh: Leny Agustin, S.Pd
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments