TintaSiyasi.com -- Para Mahasiswa menjadi korban pinjol (pinjaman online) dengan “penipuan untuk investasi”. Hal ini menggambarkan betapa para mahasiswa sekarang sudah terjerat “pragmatisme”, sehingga tidak berpikir jernih dan kritis sebelum bertindak. Fenomena ini menggambarkan orientasi materi telah menjebak mahasiswa sehingga tidak berpikir logis dan kritis.
Hal ini jelas tamparan keras bagi dunia pendidikan tinggi di tengah derasnya narasi world class university. Mirisnya ini terjadi di perguruan tinggi negeri yang favorit dan masuk top 450 dunia. Para mahasiswa menjadi korban “penipuan untuk investasi”.
Inilah sistem pendidikan kapitalistik di perguruan tinggi, hanya mencetak mahasiswa yang berorientasi materi, sejalan dengan semangat enterpeneur university.
Sungguh berbeda dengan sistem Islam, yang menjadikan perguruan tinggi sebagai tempat menyiapkan calon pemimpin umat. Pemuda Muslim harus dikembalikan pada jati dirinya sebagai Muslim dengan ideologi Islam, agar memiliki pola pikir Islam dan pola sikap Islam. Ideologi Islam berdiri di atas akidah yang lurus, sesuai dengan tujuan penciptaan manusia, alam semesta, dan kehidupan.
Sehingga mampu mencetak generasi yang memiliki intelektual yang tinggi, bertakwa dan berakhlak mulia serta memahami benar bagaimana cara memperoleh harta yang halal dan mengembangkannya. Demi kesejahteraan pribadi dan umat secara keseluruhan. Dan bukan dengan pinjol sehingga terjerumus ke dalam riba. Karena di dalam Al-Qur'an jelas riba itu diharamkan.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Elis Sondari
Ibu Rumah Tangga
0 Comments