Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kapitalisme Sekuler Menyuburkan HIV/AIDS

TintaSiyasi.com -- Berbagai problematika yang terjadi di negri ini begitu banyak. Seperti maraknya para pelaku seks bebas, homo seksual, para pengguna narkoba melalui jarum suntik sehingga timbul permasalah baru yaitu munculnya penyakit HIV AIDS yang jumlahnya bukan hanya satu dua namun ratusan bahkan lebih. 

Dilaporkan dari Liputan6.Com, Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat kasus HIV/AIDS pada tahun 2022 ini mengalami kenaikan drastis hingga mencapai 446 orang yang didominasi oleh para penyimpangan perilaku pasangan sejenis. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didik Kusmardjadi mengatakan, “Jumlah pengidap HIV/AIDS sebab homo seks ini tidak hanya terjadi di Batam saja, tapi di seluruh Indonesia, bahkan semua negara”.

Berita yang sama datang dari kota serambi makkah, Aceh. Dinas Kesehatan Lhokseumawe, Aceh dalam datanya mencatat sebanyak 88 kasus positif HIV/AIDS akibat seks bebas. Dan para penderitanya masih di usia produktif 14 hingga 45 tahun. (Republika.co.id)

Bisa diperkirakan bahwa angka kasus HIV/AIDS akan bertambah sebab belum semua terdata. Dan virus ini akan menyebar luas jika tidak ada keseriusan dalam menanganinya. 

Kasus HIV/AIDS ini bukan kali pertama terjadi, namun sudah berulang kali sebab semakin meningkatnya para penyimpangan seks bahkan homo seks dalam negri. Amat miris melihat kondisi negri ini dengan berbagai masalah yang tak kunjung terselesaikan. Kesehatan bahkan nyawa masyarakat semakin hari semakin terancam sebab banyaknya penderita HIV/AIDS ini. Apalagi virus ini bisa menjangkiti orang yang tidak pernah melakukan perbuatan keji itu. 

Sedangkan kita tau perbuatan seks bebas, homo seksual, bahkan narkoba dengan cara suntik sekalipun termasuk perbuatan yang merugikan bagi diri kita lagi menimbulkan dosa. Sedangkan semua amal perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Bagaimana jika Allah murka? Naudzubillah

Tentu virus HIV/AIDS ini tidak mungkin tidak ada sebabnya. Seperti pepatah mengatakan ‘jika ada asap, tentu ada api’ maka sudah pasti ada sebab di balik banyaknya orang yang terpapar virus HIV/AIDS ini. Seks bebas, homo seksual, dan konsumsi narkoba dengan cara suntik menjadi penyebab utama virus ini timbul dan menyebar. Cara kerja virus ini dapat tersebar ketika ada kontak terbuka pada anggota tubuh misal, sariawan; luka pada kulit; terkena darah penderita. Hingga saat ini belum ditemukan penawar untuk membasmi virus ini. 

Jika dilihat dari penderita yang melakukan hubungan bebas tanpa aturan yang mengikat, tentu ada satu hal yang tidak beres dari pola pikir pelaku. Namun, kita pun tidak bisa menyalahkan sepenuhnya pada pelaku, sebab ia termasuk korban dari sistem kapitalisme yang tidak mampu membimbing setiap manusia bagaimana cara menyalurkan ghorizah nau’ (naluri untuk melestarikan keturunan) dengan baik dan sesuai aturan islam. 

Jika sudah begini, maka akan salah pula dalam menentukan perilakunya. Ditambah dengan keimanan kepada Allah SWT lemah, sehingga setan dengan mudah membisikkan keburukan berbalut hawa nafsu supaya manusia berada dalam kesesatan dengan melakukan perbuatan keji larangan Allah SWT. Karena benteng keimanan  dan ketaqwaan pada Allah rapuh maka sangat mudah ia melakukan perbuatan seks bebas, homo seks ini.

Masalah virus HIV/AIDS ini akan tuntas dan terputus rantai penyebarannya jika di selesaikan dari akar permasalahannya yakni membangun dan memperkuat keimanan dalam diri masyarakat secara menyeluruh. Hal ini membutuhkan peran keluarga, masyarakat lebih-lebih negara. Ketika didapati suatu kemaksiatan, maka keluarga dan masyarakat wajib mengingatkan. Pun peran negara, jika ada yang melanggar aturan islam maka ada sanksi bagi para pelaku yang mendidik dan membuat jera. 

Jika telah kokoh keimanan individu pada Allah SWT, maka akan muncul rasa takut pada dosa dan adzab dari Allah apabila menerobos larangan-laranganNya. Ia tau bahwa hal itu akan mengakibatkan murka Allah SWT. Ia tidak akan melakukan seks bebas, homo seks, konsumsi narkoba (dengan cara suntik) dan berbagai larangan Allah lainnya.

Oleh karena itu, ternyata negara memiliki perang sangat penting demi mengatasi penyebaran HIV/AIDS ini dengan cara menanamkan akidah islam dalam individu masyarakat. Sehingga tidak ada lagi yang melakukan hubungan tanpa akad sah, seks sesama jenis ataupun mengkonsumsi narkoba dengan cara suntik sekali pun. Negara bertanggungjawab mengurusi urusan rakyat, membentuk syakhsiyah islamiyah (kepribadian islam) pada individu masyarakat. Negara harus memiliki sikap tegas ketika agama islam mulai diabaikan bahkan disingkirkan dalam kehidupan. Negara memiliki wewenang dalam memberikan sanksi pada pelaku maksiat yang menimbulkan dampak pada diri pelaku maupun orang lain seperti penyebaran virus HIV/AIDS ini.

Ternyata negara yang kita harapkan itu adalah negara yang menerapkan sistem islam secara kaffah yang berasal dari Allah SWT Sang Pencipta. Negara itu adalah Negara Islam atau Khilafah Islam. Dengan menerapkan sistem ini akan terwujudlah rahmat bagi seluruh alam. Maka tidak akan ada cerita tentang kasus seks bebas yang berserakan dimana-mana, homo seks membludak, bahkan orang-orang yang mengkonsumsi narkoba dengan cara suntik yang berujung timbulnya virus mematikan yang belum ditemukan penawarnya yakni HIV/AIDS ini. Wallahu a’lam.

Oleh: Afifah Q.A.
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments