TintaSiyasi.com -- Tindakan kekerasan masih saja terus terjadi. Terlebih lagi yang melakukannya adalah seorang remaja. Masih teringat video viral yang terjadi beberapa minggu lalu oleh sekumpulan pelajar SMA di Tapanuli yang tega menendang seorang nenek di pinggir jalan hingga terpental.
Nahasnya, banyak sekali video yang beredar tentang kekerasan sesama pelajar dan bullying. Tidak menutup kemungkinan akan terus terulang jika tidak ada atensi oleh pihak masyarakat dan negara.
Di sisi lain, pelajaran ilmu agama terutama mata pelajaran Islam makin diubah-ubah, direduksi, dimanipulasi, hingga pelajaran dasar Islam pun hampir ditiadakan. Padahal pelajaran agama hanya ada 2 jam saja di setiap pekan. Sudahlah sedikit, seakan mau dihilangkan pula.
Sungguh miris, begitu banyak kejadian yang terjadi kepada anak-anak generasi penerus saat ini, minimnya ilmu agama membuat para generasi muda pemikirannya semakin kacau balau, sehingga adab dan akhlak mereka susah dikendalikan. Tak ada rasa hormat kepada yang lebih tua atau rasa sayang kepada yang muda. Semuanya hanyalah ego mereka yang tinggi. Sekehendak mereka mau berbuat apa.
Generasi sekarang kalau dinasihati sudah banyak yang membantah, berargumen sesuai dengan isi pikirannya, meninggikan nada bicaranya di hadapan orang tua atau guru. Tentu hal ini tidak terlepas dari akibat hidup di pemikiran yang sekuler.
Bukan hanya itu, kajian Islam juga masih didiskriminasi atau pengemban dakwahnya diintimidasi, dipersekusi, dan dikucilkan. Banyaknya kemaksiatan yang terang-terangan justru didukung oleh banyak pihak. Tak terlepas para pemilik modal yang membenci Islam.
Oleh karena itu, seluruh elemen haruslah mampu memahami kondisi saat ini. Mau untuk memperdalam ilmu agama sesuai syariat Islam yang benar. Taat dan tunduk pada syariat Islam secara kaffah di semua lini kehidupan. Karena jika semua elemen mendukung adanya perlindungan akal dan konten-konten yang beredar, maka akan bisa memberikan contoh langsung terhadap generasi supaya tidak terpengaruh oleh budaya luar dan mau mengamalkan Islam dengan baik dan benar.
Semoga ke depannya generasi penerus bangsa bisa berubah dengan baik sesuai syariat Islam, memiliki akhlak dan adab yang baik. Alhasil, kekerasan, perundungan, dan sejumlah kenakalan remaja dapat tertuntaskan.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Lindawati
Aktivis Muslimah Bali
0 Comments