Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bullying Terjadi Lagi, Potret Buruk Sistem Pendidikan Sekuler


TintaSiyasi.com -- Bullying bukanlah hal asing lagi bagi kita terutama dikalangan pelajar, di usianya yang masih belia mereka tega melukai orang-orang di sekitarnya mulai dari teman sekolahnya sampai kepada orang yang hanya sekedar lewat saja. Kasus bullying seperti ini terjadi lagi, tepatnya dilakukan oleh pelajar kepada seorang nenek di Tapanuli Selatan. Bullying pelajar yang dilakukan terhadap seorang nenek ini menggambarkan betapa buruknya siikap dari pelajar tersebut. Sikap yang ditunjukkan oleh pelajar ini menunjukkan bahwa sistem Pendidikan saat ini gagal dalam mencetak anak yang berakhlak mulia. Sistem Pendidikan yang buruk dan gagal akan berimbas kepada sistem kehidupan, sehingga anak tidak mengerti apa sikap seharusnya kepada orang-orang disekitarnya termasuk orang yang sangat tua.

Tidak berhenti sampai di situ kasus bullying yang terjadi, dilansir dari Kumparan.com di Bandung ada seorang pelajar SMP mengalami perundungan oleh teman-temannya sendiri. Korban ditendang oleh rekannya sendiri sampai harus dilarikan dan dirawat di rumah sakit. Kepala sekolah tempat aksi bullying ini terjadi, mengecam tindakan bullying karena ini termasuk ke dalam kekerasan. Saefullah mengatakan, menurutnya perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah diharapkan tidak terjadi lagi, lagipula program sekolah yang dicanangkan memang tidak mengkehendaki adanya aksi kekerasan terjadi di institusi Pendidikan. Mirisnya lagi, kasus ini tidak diselesaikan secara tuntas hanya dengan mediasi dari kedua pihak yaitu keluarga korban dan pelaku serta memberikan sanksi kepada pelaku yaitu tidak boleh mengikuti pembelajaran di sekolah secara offline melainkan hanya boleh melakukan pembelajaran secara daring di rumah.

Kedua kasus di atas hanyalah gambaran kecil dari gagalnya sistem pendikan saat ini. Pendidikan saat ini adalah pendidikan sekuler yang hanya bertujuan untuk mendapatkan materi dan memisahkan aspek spiritual.. Pendidikan yang hanya focus pada prestasi akademik dan berorientasi pada lapangan kerja. Fokus pendidikan yang hanya ditargetkan untuk menjadi pengisi lapangan kerja. Sistem pendidikan seperti ini, mengakibatkan banyaknya terjadi terjadi kerusakan, Pendidikan saat ini melahirkan generasi yang rusak, tidak memiliki adab yang baik, berkepribadian bebas bahkan tidak takut terhadap penciptanya. Pendidikan saat ini, mencabut nilai-nilai agama (Islam) dari generasi hingga menjadikan individu yang hedonis serta liberal. 

Dengan sistem pendidikan saat ini, menjadikan kondisi generasi semakin terancam dan dapat berpotensi menghancurkan aset negara. Negara yang saat ini sudah tampak lemah tidak berdaya memperbaiki kondisi generasi bangsa yang sedang menuju kehancuran dan kerusakan yang parah. Lantas pertanyaannya bagaiamana sistem pendidikan yang seharusnya? Sistem pendidikan yang seperti apa yang harus diterapkan saat ini hingga bisa menjadikan generasi yang berakhlak mulia, beradab, generasi terbaik serta bertakwa kepada Allah Sang Pencipta? 

Jawabannya adalah sistem Islam (khilafah) yang dapat memperbaiki semua keadaan generasi saat ini. Sistem pendidikan Islam telah terbukti melahirkan cendekiawan-cendekiwan dalam berbagai bidang. Pendidikan Islam melahirkan ulama-ulama ilmu keislaman, ilmuwan di bidang fisika, farmasi, militer, kimia, astronomi, matematika dan sebagainya. Pendidikan Islam berhasil menuju kegemilangan dalam membentuk generasi, ada tiga kunci dalam pendidikan Islam yaitu pertama menjadikan akidah Islam atau keimanan sebagai dasar pendidikan, para pelajar ditanamkan keimanan kepada Allah dan ketaatan kepada ajaran Islam.

Kedua, tujuan dari pendidikan itu jelas yaitu mencetak generasi yang berkepribadian Islam, bukan seperti saat ini yang hanya fokus untuk mencetak generasi pekerja di dunia industri atau menjadi pengusaha. Pada pendidikan Islam pelajar diarahkan menjadi individu atau pribadi yang memiliki kecerdasan beragam untuk kesejahteraan umat. Pelajar tidak hanya focus dalam hafalan dan juga teori, tapi ditekakan dalam pembentukan pola pikir dan pola sikap yang sejalan dengan Islam. Akhlak dan adab menjadi yang utama sebelum mempelajari ilmu-ilmu yang lainnya.

Ketiga, ketika ada pelanggaran atau tindakan criminal yang terjadi, negara akan bersikap tegas kepada para pelakunya. Pelajar yang terbukti melakukan tindakan kriminal akan ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku. Remaja dan pelajar jika terbukti mereka sudah baligh dan melakukan tindakan kriminal, maka akan dikenai sanksi sama dengan orang dewasa. Namun, jika mereka terbukti belum baligh maka pengadilan akan memerintahkan orang tua untuk menaeshati dan mendidik anaknya kembali sesuai dengan ajaran Islam. Sungguh hanya Islamlah yang menjadi solusi atas permasalahan pada pendidikan saat ini. Wallahu a’lam. []


Oleh: Fernanda Reisma Saputri
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments