Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Konser Berdendang Bergoyang Potret Buram Generasi

TintaSiyasi.com -- Konser 'Berdendang Bergoyang' yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat dihentikan pada Sabtu, 29 Oktober 2022 malam karena over kapasitas. Panitia penyelenggara konser pun tengah diperiksa pihak kepolisian. Selain memeriksa panitia penyelenggara, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin juga menyebut pihaknya tengah mendalami indikasi minuman keras (miras) di konser Berdendang Bergoyang (tvonenews.com, 30/10/2022) 

Terlebih, pada hari kedua pelaksanaan, terjadi kelebihan kapasitas sehingga banyak pengunjung yang pingsan akibat berdesak-desakan. Pada saat bersamaan, jumlah penonton semakin membeludak sehingga penonton saling dorong di salah satu akses masuk. (Kompas.com, 30/10/2022) 

Yang menjadi pertanyaan, kenapa acara baru dihentikan setelah terjadi kekacauan? 

Pemerintah seharusnya memikirkan dengan baik terkait perizinan untuk acara tersebut. Pemerintah harus jeli mempertimbangkan manfaat dan mudharatnya bagi generasi muda. 

Namun beginilah sistem kehidupan sekuler, memisahkan agama dari kehidupan. Anak-anak muda dijerat dengan gaya hidup hedonis bersenang-senang, berpesta pora bahkan mabuk-mabukan. Memfasilitasi dengan pemberian izin acara musik seperti konser musik berdendang bergoyang, jelas menunjukkan pemerintah tidak memperhitungkan sebab akibatnya bagi generasi muda

Hal sebaliknya ditunjukkan penguasa dalam Islam yang jelas memiliki perhatian besar terhadap pembentukan kepribadian generasi muda yang taat kepada Allah SWT. Hal ini bertujuan agar terbentuknya generasi cemerlang yang akan memimpin peradaban Islam yang mulia. 

Ada beberapa hal yang kemudian akan dilakukan penguasa untuk membangun generasi cemerlang. 

Pertama, peran orang tua dalam mendidik anak,  dengan mengajarkan Islam kepada anak. Sejak dalam kandungan anak diperkenalkan dengan lantunkan ayat suci al Qur'an. Kedua, negara menerapkan kurikulum berbasis Islam dari mulai tingkat dasar sampai tingkat tinggi. Ketiga, negara membuat peraturan dalam pergaulan sesuai syariat Islam. Seperti larangan berkhalwat dan ikhtilat. Bagi wanita wajib berpakaian syar'i menutupi auratnya (memakai jilbab dan kerudung). Bagi pria wajib menjaga dan menundukkan pandangannya. Keempat. Dalam ranah media elektronik, negara akan menghapus konten-konten pornografi dan pornoaksi. Kelima. Negara memberikan saksi tegas terhadap tindak kejahatan dan pelanggaran syariat Islam. 

Demikianlah Islam menjaga generasi muda dari kerusakan moral dan akhlak. Dengan diterapkannya syariat Islam, generasi muda diharapkan bisa mengisi waktu dalam kehidupannya dengan kegiatan berfaedah dan produktif. Bukan sekedar bersenang-senang dalam perkara yang mubah apalagi samapai terjerumus kedalam kemaksiatan. 
Wallahu'alam bissawab.


Oleh: Yani Rusliani
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments