Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Islamofobia Proyek Barat untuk Hadang Kebangkitan Islam


TintaSiyasi.com -- Menjadi sangat lucu ketika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut kepada agamanya sendiri, takut terhadap atribut dan simbol-simbol Islam, takut terhadap bendera tauhid, takut terhadap pejuang-pejuang Islam, takut terhadap kelompok dakwah dan ormas Islam, takut terhadap syariah dan Khilafah. Menjadi sangat aneh ketika orang yang mengaku beragama Islam benci terhadap ajaran agama Islam. Dan sungguh sangat heran ketika orang-orang yang mengaku dirinya beragama Islam namun berdiri di garda paling depan untuk menghalangi dakwah Islam, membungkam aktivis dakwah dan mengoyak kehormatan dan citra baik Islam dari dalam. Menggelikan bukan? Tapi inilah kenyataan. Dan ini semua menimpa orang-orang yang sedang diserang wabah islamofobia.

Islamofobia adalah ketakutan berlebihan terhadap segala sesuatu tentang Islam, disebabkan karena tidak memiliki dasar pemikiran dan pemahaman yang kuat dan benar tentang Islam. Islamofobia menjadi penyakit yang sangat akut yang sedang diderita oleh mayoritas umat Islam di seluruh dunia. Islamofobia tidak hanya menjangkiti kaum awam, namun juga telah menyerang kaum terpelajar, intelektual dan penguasa-penguasa di negeri-negeri kaum Muslim. Yang berakibat makin parah dan rusaklah kehidupan umat Islam karena wabah penyakit islamofobia ini.

Sebenarnya ketakutan ini berasal dari ketakutan kafir Barat akan kebangkitan umat Islam. Barat takut posisinya sebagai penguasa dunia digeser oleh ideologi lain. Dan keberadaan Islam di mata kapitalisme adalah ancaman besar bagi eksistensinya di dunia. Kafir Barat dapat melihat cikal bakal bangkitnya umat Islam melalui proses kembalinya umat Islam kepada nilai-nilai agama dan spiritual dan ketertarikan non-Muslim kepada agama Islam. Dan mereka menyadari bahwa kebangkitan umat Islam akan melengserkan hegemoni Barat di negeri-negeri kaum Muslim.

Mereka sadar bahwa Islam akan bangkit ketika umat Islam berpolitik Islam atau menerapkan Islam secara kaffah dalam kehidupan, di dalam sebuah institusi negara Islam yaitu Daulah Khilafah. ketika Islam kembali bangkit, maka berakhirlah penjajahan Barat di negeri-negeri kaum Muslim. Karena negara Khilafah akan mengambil kembali apa yang menjadi hak-hak umat Islam dan Islam akan kembali memimpin peradaban dunia.

Berangkat dari ketakutan inilah, kafir Barat mengekspor islamofobia ini ke negeri-negeri kaum Muslim tak terkecuali Indonesia dan menjadikan islamofobia sebuah proyek besar dengan dana yang sangat fantastis untuk menghadang kebangkitan Islam. Kafir Barat sangat serius melakukan segenap upaya untuk menyebarkan virus ketakutan ini ke tengah-tengah kaum Muslim. Mereka kemudian berusaha membentuk opini global dengan opini yang sesat.

Kemudian mereka juga mengandeng pemimpin-pemimpin dan kaum intelektual di negeri-negeri kaum Muslim untuk menyuarakan dan menyebarluaskan opini-opini sesat itu dengan tujuan menjauhkan umat Islam dari agamanya. Mereka juga memonsterisasi ajaran-ajaran Islam agar umat ketakutan terhadap syariah Islam. Kemudian mereka juga mengkelompok umat Islam menjadi beberapa kelompok, kemudian kelompok-kelompok tersebut dibentur-benturkan alias diadu domba. Begitu licik mereka memainkan peran ini. Begitu lihai mereka mengobok-obok persatuan umat Islam.

Kepada Islam mereka munculkan monsterisasi bahwa Islam ini agama yang tidak toleran, ajaran Islam penuh kekerasan, syariat Islam mengerikan, sehingga banyak umat Islam yang takut terhadap ajaran agamanya sendiri bahkan anti terhadap syariat Islam. Pengemban dakwah Islam yang menentang Barat pun dilabeli sebagai kelompok fundamentalis, ekstrimis, teroris, radikal, dan Islam garis keras. Pengarusan opini buruk terhadap Islam maupun para pengembannya merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk membendung kekuatan kaum Muslim agar tidak bersatu untuk bangkit menegakkan khilafah.

Kondisi ini tidak boleh dibiarkan terus menerus karna akan membuat umat merasa takut dan makin jauh dari Islam, padahal Islam adalah agama rahmatan lil alamin yang diturunkan Allah SWT secara sempurna yang mampu menjaga akal, harta, agama jiwa, keturunan, kehormatan individu, keamanan dan kedaulatan negara. 

 Hal ini pun diakui oleh para ilmuwan Barat, diantaranya Will Durant seorang sejarawan barat yang menulis dalam bukunya “Story of Civilization” ia mengatakan: “Para Khalifah telah memberikan keamanan kepada manusia hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan dan kerja keras mereka para khalifah itu juga telah menyediakan berbagai peluang untuk siapapun yang memerlukan dan memberikan kesejahteraan selama berabad-abad dalam wilayah yang sangat luas. Fenomena seperti itu belum pernah tercatat (dalam sejarah) setelah zaman mereka.  

Apa yang dikatakan oleh ilmuwan Barat tersebut adalah menjelaskan kesempurnaan syariat Islam telah dibuktikan selama 13 abad oleh Rasulullah SAW dan para khalifah penerusnya. Yang tidak akan ditemukan dalam peradaban mana pun selain pada peradaban Islam.

Kegelapan malam akan tergantikan oleh fajar yang datang dan kegelapan akan segera menyingkir. Begitu pun ketika para penjajah makin mengganas dan makin dalam mencengkeram negeri-negeri kaum Muslim, pertanda singgasana kekafiran akan segera tumbang. Maka teruslah bersemangat menggelorakan kebenaran. Teruslah berdakwah sampai Allah menurunkan pertolongannya dan memenangkan umat Islam serta menganugerahkan kita kemuliaan di antara dua kemuliaan yang Allah janjikan, yaitu hidup mulia dengan kemenangan Islam atau mati syahid di medan perjuangan. Dua-duanya indah. Dua-duanya kita rindukan.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Mimi Husni
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments