Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Inilah Tiga Kesalahan Dialog Antaragama



TintaSiyasi.com -- Merespons adanya dialog antaragama, Peneliti Raudhah Tsaqafiyyah Ajengan Yuana Ryan Tresna mengatakan, terdapat kekeliruan konseptual gagasan dialog antaragama.

"Pertama, prinsip persamaan semua agama. Dialog antaragama didasarkan pada persamaan antarkeyakinan, agama, dan peradaban tanpa adanya keyakinan, agama atau peradaban yang lebih unggul," tuturnya kepada TintaSiyasi.com, Kamis (10/11/2022).

Kemudian ia melanjutkan, kedua klaim tidak ada kebenaran mutlak. Mereka memandang perlunya upaya mencari kebenaran yang harus dipandang relatif (nisbi), sehingga tidak boleh seorang pun mengklaim telah memonopoli kebenaran. 

"Mereka bermaksud membangun pola baru hubungan antar umat beragama yang inklusif," sambungnya.

Ketiga, tuduhan agama sebagai sumber konflik. Tuduhan ini mengandung dua motif sekaligus; justifikasi dialog antaragama demi terciptanya perdamaian, dan mengaburkan sumber konflik yg sebenarnya. 

"Faktanya, imperialisme negara Barat-lah yang telah melahirkan konflik di dunia Islam," imbuhnya.

"Sejarah dialog antaragama tidak lepas dari semangat pluralisme agama dan dalam kerangka penjajahan. Semua agama diposisikan sama, tidak boleh ada klaim kebenaran, tidak boleh ada dominasi hukum dari agama tertentu,dan pada akhirnya harus tunduk pada solusi-solusi peradaban Barat," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments