TintaSiyasi.com -- Maju terus pantang mundur. Ini merupakan peribahasa yang tepat untuk proyek IKN. Di tengah kondisi ekonomi yang semakin memprihatinkan akibat pandemi, yang mengakibatkan banyak rakyat hidup dalam kesulitan. Sementara pemerintah tetap akan melanjutkan proyek IKN ini. Walaupun banyaknya kritik dari berbagai pihak terhadap rencana proyek IKN ini, pemerintah tetap ngotot untuk melanjutkannya.
Salah satu kritik dari tokoh nasional yaitu Faisal Basri. Menurutnya kondisi perekonomian sedang tidak mendukung untuk melakukan megaproyek tersebut. Dia juga mengingatkan transformasi ekonomi yang bakal tersendat, dan soal separuh penduduk berada dalam kategori miskin ekstrem, miskin, nyaris miskin, dan rentan miskin.
Iming-iming Insentif Demi Menjaring Investor
Hal yang mendorong pemerintah untuk tetap menjalankan proyek ini adalah besarnya keuntungan yang akan diperoleh. Sudah lazim diketahui bahwa apa pun proyek pembangunan yang dilakukan baik infrastruktur atau yang lainnya untuk mengejar keuntungan. Tak terkecuali mega proyek IKN ini.
Dalam proyek ini Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono menyampaikan, pemerintah tengah menyiapkan tiga hal untuk menyiapkan IKN layak huni. Salah satunya yakni dengan menyiapkan rancangan Peraturan Pemerintah terkait insentif bagi pelaku usaha dan investor yang akan melakukan usahanya di IKN.
Terkait gambaran insentif tersebut, Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono, dalam acara Pre Market Sounding Proyek Ibu Kota Negara, di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (18/10/2022) mengungkapkan salah satu contohnya adalah tax holiday (libur pajak) untuk infrastruktur umum senilai minimal Rp 5-10 miliar yang akan diberikan selama 30 tahun.
Sedangkan untuk pembangunan pusat perbelanjaan, kawasan wisata atau MICE bisa mendapatkan fasilitas tax holiday selama 20 tahun. Bagi investor di bidang penelitian dan pengembangan (litbang) tertentu akan diberikan super tax deduction sampai 350%.
Iming-iming insentif inilah yang ditunggu-tunggu oleh investor. Investor mana yang tidak tergiur dengan insentif demikian fantastis.
Dari apa yang disampaikan oleh Bambang Susantono tersebut, nampak jelas sekali bahwa IKN ini merupakan proyek yang digadang-gadang oleh semua pihak terkait untuk mengeruk keuntungan yang melimpah. Bukan malah memperhatikan kepentingan rakyat.
Walaupun dalam pernyataan beliau seakan memberikan perhatian kepada kepentingan masyarakat di lokasi IKN nantinya, yaitu bermanfaat bagi semua pihak termasuk yang bermukim di sana. Menurut beliau lagi yang paling penting adalah kota itu sendiri kita siapkan sehingga nanti kita memiliki kota yang benar-benar green, smart, inclusive, resilient, dan sustainable ke depannya.
Penguasa Berpihak kepada Siapa?
Seharusnya pemerintah menunda proyek IKN ini karena persoalan penting saat ini yang dihadapi rakyat adalah kesulitan hidup yang semakin melilit. Semakin hari kebijakan pemerintah semakin memberatkan rakyat. Semisal kenaikan harga BBM yang mengakibatkan harga kebutuhan pokok dan kebutuhan lain naik.
Alokasi dana itu semestinya dialihkan memenuhi kebutuhan rakyat yang semakin berat. Bukan bersikeras untuk tetap melanjutkan proyek IKN ini. Terlebih lagi membuat APBN semakin terbebani dengan pembiayaan IKN. Apalagi prediksi resesi ekonomi di tahun mendatang semakin menunjukkan tanda-tanda di depan mata.
Inilah bukti keberpihakan penguasa bukan kepada rakyat, namun justru kepada investor. Sehingga nampak jelas bagaimana bobroknya sistem kapitalis sekuler yang mengakibatkan rakyat makin buntung. Sementara para pengusaha sangat diuntungkan.
Apakah sistem ini akan terus dipertahankan? Sistem apa yang bisa membuat rakyat sejahtera?
Perisai yang Melindungi Rakyat
Kalau sudah terbukti betapa rusaknya sistem kapitalisme maka tidak ada pilihan lain bagi kita dalam mengatur kehidupan ini selain sistem Islam. Dalam sistem Islam seorang penguasa adalah orang yang mengayomi rakyat. Ia laksana perisai yang melindungi rakyat. Dengan keimanan yang kuat ia menyadari bahwa amanah yang diberikan kepadanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak.
Rasulullah SAW bersabda:
Ø¥ِÙ†َّÙ…َا الْØ¥ِÙ…َامُ جُÙ†َّØ©ٌ ÙŠُÙ‚َاتَÙ„ُ Ù…ِÙ†ْ ÙˆَرَائِÙ‡ِ ÙˆَÙŠُتَّÙ‚َÙ‰ بِÙ‡ِ
”Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai, dimana (orang-orang) akan berperang di belakangnya dan berlindung dengan (kekuasaan) nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud).
Umat saat ini membutuhkan penguasa yang melindungi mereka. Penguasa yang menjadi perisai untuk melindungi rakyat menghadapi ancaman krisis ekonomi dunia.
Khatimah
Proyek IKN yang digadang-gadang akan membuat Indonesia lebih baik, rakyat sejahtera hanyalah jargon yang menipu rakyat. Rakyat bukannya untung malah akan buntung. Yang meraup untung adalah investor. Jadi sudah semestinya proyek ini kita tolak.
Upaya kita adalah dengan berdakwah kepada umat bahwa satu-satunya harapan hanya ada pada sistem yang bisa menyejahterakan yaitu sistem Islam dengan sebutan Khilafah 'ala minhajin Nubuwwah. Wallahu a'lam bissawab
Oleh: Haryati
Aktivis Muslimah
0 Comments