TintaSiyasi.com -- Sungguh miris, terus terulang kembali serangan dan kekejian Israel terhadap Palestina tanpa mengenal waktu dan sasaran. Namun hingga saat ini, negara di seluruh dunia hanya bisa prihatin dan mengecam. Di sisi lain, hubungan baik dan normalisasi dengan Israel tetap mereka lanjutkan.
Aqsa Working Group (AWG ) mengecam keras langkah Zionis Israel yang kembali membombardir Gaza. Setidaknya 13 orang syahid termasuk seorang gadis berusia lima tahun. AWG mengutuk sekeras kerasnya atas agresi Zionis ini. Serangan ini, sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah rezim zalim yang tersisa yang harus dimusnahkan dari muka bumi (Republika.co.id, 7/8/2022).
Kebrutalan yang dilakukan Israel terhadap orang-orang Palestina yang mayoritas Muslim sudah berlangsung sangat lama. Dan dunia seolah tutup mata, hak asasi manusia hanya omong kosong, kala yang menjadi korban adalah umat Islam.
Padahal bermilyar umat Islam di dunia ini, dan sesungguhnya setiap Muslim adalah saudara. Saudara bukan hanya tentang hubungan darah, saudara itu se-Muslim dan seakidah. Sebagimana firman Allah SWT, yaitu :
"Kaum Mukmin itu sesungguhnya bersaudara” (TQS. Al-Hujurat [49]: 10).
Ketika saudara se-Muslim ada yang terzalimi kita harus ikut merasakan sakit, sedih dan perihnya penderitaan mereka karena kita adalah ibarat satu tubuh.
”Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi dan saling berempati bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotanya merasakan sakit, seluruh tubuh turut merasakannya dengan berjaga dan merasakan demam” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Umat Islam di Palestina adalah saudara kita, bagaimana kita tidak sedih kala kehidupan mereka disana sungguh memprihatinkan. Kematian sungguh amat dekat, rumah, orang tua, saudara bisa kapanpun meninggalkan mereka karena kekejian Israel yang dengan mudahnya membombardir penduduk Palestina.
Saat ini umat Islam tersekat dengan paham nasionalisme, bagaimana keadaan saudara muslim di negeri lain, kita hanya mampu mengencam, mendoakan, dan memberikan bantuan ala kadarnya. Kita tak mampu membantu lebih karena umat Islam saat ini tak memiliki pelindung, tak memiliki khalifah yang akan memerintahkan jihad ke sana.
Dukungan dan bantuan pengobatan memang diperlukan di sana, namun itu semua hanyalah bantuan jangka pendek. Palestina butuh bantuan yang lebih nyata yang mampu menghentikan penjajahan zionis Israel, laknatullah. Dukungan jangka panjangnya bagi Palestina hanyalah dengan jihad kekuatan fisik dengan kekuatan fisik lagi, tentara dengan tentara lagi bukan dengan rakyat sipil, seperti yang saat ini terjadi di Palestina.
Jihad fisik hanya ada dalam sistem Islam. Kita dapat membantu Palestina ketika Daulah Khilafah yang menerapkan sistem Islam itu tegak. Sistem Islam adalah sistem yang sempurna karena berasal dari Allah Sang Pencipta. Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Ana Dia Friska
Sahabat TintaSiyasi
0 Comments