Ustazah Rif'ah Kholidah |
“Sungguh Islam tidak akan pernah terlindungi jika umat ini tidak memiliki junnah atau pelindung yakni khilafah, karena hanya khilafahlah yang mampu dan yang sanggup menghentikan para penista agama,” ungkapnya dalam acara Jelang Kemenangan: Penistaan Agama Berulang, Bagaimana Pandangan Islam? di YouTube Muslimah Media Center, Ahad (03/07/2022).
Ustazah Rif’ah menyatakan, berulangnya penistaan terhadap nabi Muhammad Shalallahu alaihi Wasalam dengan berbagai bentuknya tidak lain karena prinsip kebebasan dalam demokrasi sekuler yang ada di negeri ini.
“Yang memberikan panggung kepada orang-orang yang dengki yang terus menyerang Islam, mereka tidak akan pernah berhenti melakukan penyerangan terhadap agama ini, kedengkian yang tersimpan dalam hati mereka jauh lebih besar daripada mulut mereka,” ujarnya.
Ia mengatakan sebagaimana dahulu Khalifah Sultan Abdul Hamid II yang mampu menghentikan rencana pementasan drama karya Voltaire yang menistakan kemuliaan Rasulullah Salallahu alaihi Wasalam.
"Saat itu Sultan Abdul Hamid II langsung mengultimatum dengan jihad pada Kerajaan Inggris yang bersikukuh untuk tetap mengijinkan pementasan drama tersebut,” bebernya.
Ia mengatakan, membuat iklan promo miras dikaitkan dengan yang bernama Muhammmad merupakan penistaan yang haram hukumnya, sebab bisa dipastikan hal itu bermaksud untuk mengolok-olok kemuliaan baginda Rasulullah Shalallahu alaihi Wasalam.
“Imam Khalid bil Islam Al-Jundi seorang ulama besar dari mazhab Maliki, beliau menjelaskan dalam dalam kitab Mukhtashar Khalil halaman 251 bahwa siapa saja yang mencela Rasulullah Shalallahu alaihi Wasalam, melaknat, mengejek, menuduh, merendahkan, sifat yang bukan sifat beliau, dan yang lainnya, maka hukumannya adalah dibunuh," terangnya.
Ia menuturkan, Allah Subhanahu wa Taala melaknat orang yang tidak menyakini Rasullulah. Sebagaimana surah Al-Ahzab ayat 57, yang artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan azab yang menghinakan bagi mereka.”
Ustazah Rif'ah menambahkan, Berkaitan dengan surat Al-Ahzab 57, Imam Al Thabrani dalam kitab tafsirnya menjelaskan yakni, "Allah akan menjauhkan mereka dari rahmat-Nya di dunia dan di akhirat. Dan Allah akan menyediakan pada mereka di akhirat azab yang menghinakan dan mengekalkan mereka di dalamnya," paparnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, umat Islam tidak boleh diam ketika Nabi Muhammad Shalallahu alaihi Wasalam dihina atau ketika agamanya dinista, tetapi umat Islam wajib untuk membela Nabi Muhammad SAW dan kemuliaan agamanya.
“Sungguh, saat ini umat butuh pelindung yang agung yakni khilafah ala minhajinubuwah yang mampu menjaga kemuliaan agama dari para penista agama,” tandasnya.[] Riana
0 Comments