Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

BBM dan LPG Nonsubsidi Naik Lagi

TintaSiyasi.com -- Pertamina resmi melakukan penyesuaian harga LPG nonsubsidi per Minggu (27/2). Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina Irto Ginting mengatakan, penyesuaian ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas. “Tercatat, harga Contract Price Aramco (CPA) mencapai US$ 775 metrik ton, naik sekitar 21% dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021,” terang Irto dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (28/2).

Dengan penyesuaian yang dilakukan, harga LPG nonsubsidi yang berlaku saat ini adalah sekitar Rp 15.500 per Kilogram (Kg), sementara itu, LPG subsidi 3 Kg tidak mengalami perubahan harga dan tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.

Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro menilai, kebijakan menaikkan harga LPG nonsubsidi merupakan langkah yang wajar.
Komaidi optimistis, kenaikan harga pada LPG nonsubsidi tidak serta-merta bakal mendorong pengguna LPG nonsubsidi untuk beralih ke LPG subsidi. Hal ini lantaran keduanya memiliki segmen pengguna yang berbeda.

Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menilai kenaikan harga LPG nonsubsidi oleh Pertamina berpotensi mendorong banyak konsumen untuk beralih menggunakan LPG subsidi, yakni LPG 3 kg alias LPG gas melon. "Ini hal logis, karena gas melon disubsidi harganya beda jauh, sementara kualitasnya sama. Siapapun akan memilih yang murah," terang Tulus saat dihubungi Kontan.co.id (28/2). Efek lainnya, lanjut Tulus, kenaikan harga LPG nonsubsidi oleh Pertamina juga berpotensi mendorong praktik pengoplosan dan bisa menimbulkan risiko keamanan. Saran Tulus, disparitas harga antara LPG subsidi dan LPG non subsidi sebaiknya diperkecil untuk mencegah risiko-risiko ini.

Selain kenaikan LPG nonsubsidi, tepatnya pada Minggu (10/7/2022), Pertamina resmi mengumumkan kenaikan harga dari tiga jenis BBM nonsubsidi, yaitu Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Kenaikan harga BBM non-subsidi tersebut merupakan upaya Pertamina dalam rangka penyesuaian dan pengimplementasian Keputusan Menteri ESDM No. 62 K/12/MEM/2020.

Harga terbaru dari BBM nonsubsidi sudah mulai berlaku sejak 10 Juli 2022 lalu. Tiga jenis BBM nonsubsidi yang mengalami kenaikan antara lain Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite. Harga dari Pertamax Turbo (RON 98) saat ini berada di angka Rp16.200 per liter dari yang sebelumnya berada di angka Rp14.000 per liter. Selain itu, Pertamina Dex (CN 53) mengalami kenaikan menjadi Rp16.500 per liter, yang sebelumnya berada di Rp13.700 per liter. Selain itu, harga Dexlite (CN 51) juga mengalami kenaikan harga menjadi Rp15.000 per liter, yang sebelumnya berada di angka Rp12.950 per liter. Sebagai tambahan, harga LPG nonsubsidi seperti Bright Gas akan mengalami penyesuaian sekitar Rp2.000 per kg.

Naiknya harga BBM dan LPG nonsubsidi menunjukkan gagalnya pemerintah dalam memberikan pelayanan kebutuhan masyarakat. Kenaikan ini tentunya menambah deretan kesulitan masyarakat negeri ini. Kemiskinan yang belum tuntas diatasi ditambah dengan kenaikan berbagai macam kebutuhan sudah membuat masyarakat stagnan di jurang ketidaksejahteraan. 

Pendapat bahwa kenaikan itu untuk berbeda segmen nampaknya tak peduli terhadap masyarakat miskin, nyatanya mereka harus ikut antri berjam-jam untuk mendapatkan BBM maupun LPG bersubsidi. Inilah ciri khas dari sistem sekuler kapitalis, pemerintah seolah lepas tangan terhadap nasib masyarakat dalam menyambung perekonomian keluarga mereka. 

Seharusnya rakyat seluruhnya berhak mendapatkan BBM dan LPG yang murah dengan kualitas terbaik tanpa harus lama antri menunggu BBM dan LPG bersubsidi. Ketika Sumber Daya Alam diserahkan kepada para kapitalis maka perkara harga pun menjadi hak mereka dalam mempermainkan.

Sudah saatnya untuk mencampakkan sistem kapitalisme yang telah nyata-nyata menciptakan kesengsaraan bagi umat manusia. Untuk itulah kembali dengan menerapkan sistem Islam dalam seluruh aspek kehidupan merupakan solusi yang kongkrit atas berbagai macam permasalahan negeri ini. []


Oleh: Dina Eva
Sahabat TintaSiyasi
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments