Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sejak Awal, Demokrasi Dibikin untuk Meminggirkan Agama


TintaSiyasi.com -- Pengasuh Majelis Taklim Darul Hikmah Banjarbaru Ustaz Muhammad Taufik NT mengatakan, demokrasi sejak asalnya dibuat untuk meminggirkan peran agama. 

"Demokrasi itu sejak asalnya memang dibikin untuk meminggirkan agama, walaupun asal-muasalnya itu agama Kristen ya, kekuasaan gereja mendominasi kemudian dominasi agama masuk ke ranah-ranah yang sebetulnya di luar peraturan agama itu enggak mengatur," paparnya di Kabar Petang News: Berebut Kekuasaan di Tengah Rakyat yang Terabaikan, Jumat (10/6/22) di kanal YouTube Khilafah News. 

Menurutnya, syariat Islam yang secara diametral bersinggungan atau bertentangan dengan demokrasi akan dipinggirkan. Sementara hukum-hukum syariat yang menguntungkan tetap bisa ditoleransi di dalam sistem demokrasi. 

"Kemudian kaum Muslim mengadopsi itu dan dikasih dalil-dalil tentang musyawarah dan sebagainya, tetapi pada prinsipnya kedaulatan ada di tangan rakyat walaupun realitasnya bisa jadi ada di tangan konglomerat," ungkapnya. 

Sementara dalam Islam tidak begitu konsep dasarnya. “Kalau bicara kedaulatan itu ada di tangan hukum syariat, di tangan Allah Ta'ala," imbuhnya. 

"Selevel Nabi, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan para khalifah pun tidak berwenang untuk menghalalkan apa yang diharamkan oleh hukum-hukum Allah Ta'ala, karena itu urusan kedaulatan," lanjutnya. 

Melahirkan Pemimpin Agung

Ia mengatakan, hanya dengan sistem Islam dapat dilahirkan pemimpin-pemimpin agung. "Ya, cara paling bagus ya apa yang dilakukan Rasulullah SAW. Ketika beliau diangkat sebagai nabi dan rasul, beliau membereskan dulu pemikiran masyarakat, keyakinannya, muamalah di masyarakat yang tidak beres beliau sampaikan," ujarnya. 

Hingga kemudian di antara masyarakat, ungkap Ustaz Taufik, muncul orang-orang yang mendukung beliau SAW. Muncul orang-orang yang memusuhi beliau SAW itu juga sudah sunatullah dan kemudian ada tokoh-tokoh yang kemudian juga mendukung. 

“Ya prinsip dasarnya itu seorang Muslim itu hanya akan melakukan perbuatan sesuai dengan ketentuan hukum syariat. Nah begitu juga dengan penguasa, ketika dakwah ini menyebar disampaikan, opini umum terbentuk, maka tidak akan ada orang yang kemudian mau menjadi penguasa kalau tidak diterapkan hukum-hukum Islam idealnya begitu," jelasnya. 

Ia berharap, andai umat Islam memiliki pemikiran yang sama, yaitu, tidak mau dipimpin tanpa diterapkan sistem Islam, insyaAllah perubahan itu akan terjadi dengan dengan mudah sebagaimana Rasulullah SAW. 

"Walaupun itu susah juga ya belasan tahun itu akhirnya rakyat memberikan kekuasaan saat pemuka-pemuka suku di Yatsrib itu sukarela menginginkan hidup itu di bawah naungan aturan-aturan Baginda Rasulullah SAW," imbuhnya. 

Menurutnya, yang diperlukan sekarang begitu, umat tergerak menginginkan hidup di bawah aturan-aturan Islam, memudian para tokoh juga demikian. "Kalau seperti itu opini umumnya, maka di situlah letak Allah akan memberikan pertolongan dengan diterapkannya aturan-aturan Allah, hukum Allah ini di tengah-tengah kehidupan kita," pungkasnya.[] Atikah Nur
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments