TintaSiyasi.com -- Pakar Hukum dam Masyarakat Prof. Dr. Suteki, S.H., M.Hum. menyatakan sampai kapan pun Islam akan selalu dimusuhi ideologi-ideologi yang merasa terancam eksistensinya.
"Sampai kapan pun Islam akan dimusuhi oleh ideologi-ideologi yang merasa terancam eksistensinya," tuturnya dalam Islamic Lawyers Forum (ILF) Jawa Barat Edisi 8: Penghinaan terhadap Nabi SAW dan Al-Qur'an: Perspektif Hukum dan Ulama Aswaja di kanal YouTube Rayah TV, Sabtu (11/6/2022).
Prof. Suteki menjelaskan, di dunia sebenarnya hanya ada 3 ideologi besar, yakni kapitalisme, komunisme, dan Islam yang sekaligus sebagai diin (agama). Ia menegaskan bahwa Islam adalah satu-satunya agama sekaligus ideologi yang sesuai dengan fitrah hidup manusia.
Lebih lanjut dia menguraikan kesesuaian Islam dengan fitrah manusia. Hal itu terlihat dari ajaran Islam, yakni mentauhidkan Tuhan, Allah SWT, kewajiban melaksanakan syariatNya sekaligus mendakwahkan Islam serta membangun ummatan wahidah (kesatuan umat).
"Islam dengan khilafahnya, sempat memimpin dunia, hingga 2/3 dunia dikuasainya. Hingga terakhir runtuh akibat diserang oleh sekutu Amerika dan Eropa, " ungkapnya.
Ia menjelaskan, kekhalifahan islamiah Turki Ustmani runtuh tahun 1924. Lalu, wilayah yang dahulunya tunduk di bawah kekhalifahan, terpecah-pecah menjadi negara-negara bangsa.
"Belum genap seratus tahun kehancuran Islam, dan pastinya negara-negara Amerika dan Eropa tidak akan senang jika kekhalifahan Islam bangkit kembali. Maka dengan segala upaya, akan diusahakan untuk membendung kebangkitan itu," ujarnya.
Strategi
Pakar hukum itu membeberkan strategi yang digunakan Amerika dan Eropa, untuk membendung kebangkitan Islam. Di antaranya, dengan war on terrorisme, war on ekstremisme, dan war on radicalisme, yang ketiganya berakibat islamofobia.
"Ini cikal bakal kenapa banyak negara-negara yang berusaha untuk melakukan serangan dengan cara membuat ragu, menghinakan, menyudutkan, mengambinghitamkan dan membarat-baratkan ajaran Islam," jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Suteki membeberkan beberapa poin penting agar penghinaan terhadap Islam tidak terus berulang.
Pertama, di tingkat internasioanal, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat (AS) sebagai polisi dunia, harus tegas dan konsisten memerangi islamofobia.
"Sanksi tegas terhadap negara yang tidak menghukum warganya yang melakukan penistaan terhadap ajaran Islam," tegasnya.
Kedua, pemerintah dalam negeri harus serius memerangi islamofobia. Penistaan terhadap Islam harus dihentikan dan pelakunya dihukum, bukan malah menghembuskan narasi-narasi islamofobia seperti mengkriminalisasikan ajaran Islam khilafah
Ketiga, umat Islam harus tetap istikamah terhadap ajaran Islam, termasuk khilafah dan jihad serta dakwah. "Jika istikamah terhadap ajaran Islam dikatakan radikal, maka biarlah stigma itu disematkan kepada umat Islam," pungkasnya.[] Binti Muzayyanah
0 Comments