Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mau Tulisan Padat dan Langsing? Lakukan Hal Ini!


TintaSiyasi.com -- Redaktur Pelaksana Topswara.com Puspita Satyawati, S.Sos. mengungkapkan fungsi swasunting adalah agar tulisan padat dan langsing. 

"Dari sisi isi, swasunting berfunsi agar tulisan padat dan langsing," ungkapnya dalam Open House TintaSiyasi.com: Mengapa Tulisan Perlu Disunting/Diedit? di kanal TintaSiyasi.com, Ahad (26/06/2022). 

Puspita, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa ada penyakit penulis terutama pemula, yaitu menulis kalimat sangat panjang yang membuat lelah pembaca. 

“Selain itu, ada yang hambur kata. Misalnya, ‘masuk ke dalam rumah’, masuk dan ke dalam itu sama maknanya. Kenapa enggak menggunakan masuk ke rumah saja?" tanyanya. 

Ia pun membeberkan fungsi swasunting lainnya. Pertama, agar tulisan rapi dan enak dibaca. 

"Kalau ingin dibaca banyak orang, kita harus bikin tulisan yang nyaman dibaca dan mudah dipahami. Jika tulisan acakadut, enggak rapi, misalnya jarak antarhuruf loncat-loncat, banyak kata disingkat, orang malas membacanya," urainya. 

Kedua, memenuhi standar Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). “Ketiga, meminimalisir kesalahan data, kutipan, dan seterusnya. Menurutnya, menyunting akan membuat penulis melihat lagi ada enggak data dan kutipan yang salah. Misalnya datanya seratus ribu tapi ditulis sepuluh ribu, kan fatal. Meski hanya satu nol yang hilang," ujarnya. 

Keempat, memperbesar peluang tayang di media. "Ini akan mempermudah kerja redaktur atau editor. Bayangkan jika mengirim ke media apalagi yang mainstream. Jika tulisan enggak rapi, mana mungkin editor akan jatuh hati," cetusnya. 

Kelima, meningkatkan citra positif atau kredibilitas penulis. "Bila penulis sering menulis bagus, rapi, nyaman dibaca, enak dipahami, akan meningkatkan citra positif, baik di hadapan penulis maupun media," terangnya.  

Puspita mengingatkan, swasunting merupakan keterampilan yang harus dimiliki seorang penulis. Adapun aspek yang disunting ialah sistematika penulisan, isi, dan bahasa. 

"Apakah secara sistematika telah menciptakan sebuah alur berpikir, apakah isinya ibarat tubuh orang itu padat dan langsing. Pun dari sisi bahasa, apakah ejaan, diksi, telah sesuai," tandasnya.[] Alfia Purwanti
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments