TintaSiyasi.com -- Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyebut Israel bersalah dan meminta segera mengakhiri pendudukannya atas Palestina dinilai Pengamat Politik Internasional Umar Syarifudin tak akan berpengaruh karena Israel tak kenal basa-basi diplomasi maupun sanksi-sanksi PBB.
"Israel adalah Israel. Tetaplah negara agresor perampas tanah kaum Muslim, tidak mengenal basa-basi diplomasi ataupun sanksi-sanksi PBB," tuturnya kepada Tintasiyasi.com, Kamis (9/6/2022).
Menurutnya, Israel terbiasa menumpahkan darah penduduk Palestina, dan darah warga Palestina dianggapnya murah dan terbiasa mengabaikan resolusi PBB.
Umar juga meragukan PBB akan bertindak tegas bila laporannya itu kembali diabaikan begitu saja oleh entitas zionis Yahudi tersebut. "Masalahnya apakah imbas dari laporan tersebut akan menggerakkan PBB memobilisasi pasukan untuk mengusir penjajahan Israel?" tanya Umar.
Di saat yang sama, Barat dan antek-anteknya tetap tenang tak bergerak. “Termasuk para penguasa kaum Muslim yang terus saja diam layaknya penghuni kubur," ujarnya.
Menurut Umar, pembantaian brutal dan ocehan-ocehan sombong yang keluar dari pemimpin entitas Yahudi itu merupakan tamparan kepada PBB dan wajah para penguasa dan antek kapitalis yang berlomba-lomba berunding dengan entitas penjahat yang percaya pada fatamorgana perdamaian.
“Israel adalah sekutu Amerika, sehingga berani lancang melakukan kejahatan terhadap kaum Muslim dan penduduk Palestina, sebab mengetahui kaum Muslim terpecah belah menjadi lebih dari 50 pecahan negara," imbuhnya.
Karena itu, lanjut Umar, meski kaum Muslim memiliki kemampuan dan jumlah mereka lebih dari satu setengah miliar, namun mereka tidak bisa melenyapkan zionisme Israel, yang kejam dan membebaskan kiblat pertama dari cengkeraman Israel.
Terlepas dari para penguasa yang seperti itu, Umar melihat, banyak orang yang mulai menyadari membela penduduk Palestina bukanlah hanya dengan doa dan aksi solidaritas tanpa perang. Tidak pula hanya dengan mengirimkan donasi kepada mereka, namun membiarkan tentara zionis membunuhi kaum Muslim, menumpahkan darah-darah mereka.
“Akan tetapi membela penduduk Gaza dan semua kaum Muslim adalah dengan kekuatan. Darah dibalas dengan darah, tentara dilawan dengan tentara dan orang yang melampaui batas harus ditindak," pungkasnya.[] Witri Osman
0 Comments