Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dakwah Lewat Tulisan Penting Dilakukan pada Dunia Digital Sekarang


TintaSiyasi.com -- Jurnalis Joko Prasetyo mengatakan bahwa dakwah lewat tulisan itu penting dilakukan, apalagi pada dunia digital sekarang. 

“Terkait dakwah lewat tulisan itu penting dilakukan apalagi sekarang ini dunia digital semakin maju terus,” ujar Om Joy, sapaan akrabnya, dalam acara Open House TintaSiyasi.com bertajuk Jadikan Menulis sebagai Uslub Dakwah, Ahad (19/06/2022) di YouTube TintaSiyasi.

Di ponsel itu, kata dia, ada media sosial, ada juga portal-portal berita yang bisa diakses dengan mudah. “Yang jadi masalah itu umumnya Muslim di Indonesia ini membaca berita yang beredar adalah berita yang jauh dari Islam, bahkan mengkriminalisasi ajaran Islam,” tuturnya.

Ia mencontohkan, yang sekarang lagi panas dikriminalisasi adalah fenomena khilafah. “Itu kan lagi digoreng habis-habisan oleh rezim, distigma negatif, dipersekusi, dan dikriminalisasi. Ketika Muslimin buka ponsel, baca berita ketemu isi itu,” paparnya.

“Begitu juga ketika baca media sosial. Buzzer rupiah rezim mem-blow up itu. Rakyat Indonesia ini kebanyakan membaca masalah itu,” tambahnya.

Karena hal tersebut, menurutnya, penting dibicarakan kepada tetangga, teman, atau siapa saja untuk meluruskan pemahaman itu semua sebagai bagian dari uslub dakwah. 

“Harus bisa melakukan kontrol opini yang sama-sama menggunakan media massa. Jadi ketika mereka yang menyerang Islam melalui media massa, kita juga bisa melawannya dengan bahan-bahan itu melalui media massa. Ketika mereka melakukannya melalui media sosial kita juga bisa meng-counter dengan media sosial,” terangnya.

Om Joy menjelaskan, di situlah relevansinya mengapa menulis itu bisa dijadikan uslub dakwah yang strategis pada zaman sekarang ini.

Jurnalis itu juga menerangkan, tulisan itu setidaknya ada dua macam. Ada tulisan yang ditulis di media massa dan ada juga tulisan yang ditulis di media sosial. Kedua-duanya sama penting.

“Terkait dengan tulisan yang ditulis di media massa nanti ada beragam tulisannya. Ada straight news (berita lugas), ada feature news (rekonstruksi suatu kejadian yang dikemas dalam bentuk cerita), dan juga opini (penyikapan atas suatu fakta). Dan itu bisa dijadikan sedemikian rupa untuk meng-counter semua fitnah yang diserang oleh rezim sekarang,” beber Om Joy.

Berita itu, ia menerangkan, hanya akan jadi buku harian digital dan menjadi sangat penting, bahkan signifikan pengaruhnya antara masyarakat dan teman-teman yang aktif di media sosial. Mereka akan mengambil berita itu untuk disebarluaskan di media sosialnya masing-masing.

“Sehingga, siapa saja Muslimin atau warga negara Indonesia yang membaca media sosial itu, bisa melihat berita yang melawan opini-opini negatif dari rezim ini,” kata jurnalis itu.

Jadi, ia berharap, masyarakat bisa membandingkan antara pernyataan dari pihak rezim zalim dan yang menjelaskan Islam dengan apa adanya.

“Itulah diantaranya mengapa pentingnya kita menjadikan menulis sebagai uslub dakwah,” pungkasnya.[] Mariyam Sundari
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments