TintaSiyasi.com -- Pembongkaran paksa sejumlah rumah tokoh Muslim India oleh pemerintah setempat usai mereka lakukan aksi protes penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW oleh politisi penguasa, dinilai sebagai bentuk peniruan dari pola penjajahan zionis Yahudi terhadap Palestina.
"Kalau kita melihat dari segi menyikapi umat Islam di India, entitas rezim Hindu banyak meniru entitas Yahudi di Palestina, yaitu melakukan pembongkaran rumah aktivis-aktivis Palestina," tutur Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi kepada TintaSiyasi.com, Selasa (14/06/2022).
Menurut Farid, hal itu merupakan pola klasik penjajahan yang paling hina. “Ini jelas pola klasik penjajahan yang paling hina. Sebagaimana kebiasaan Belanda melakukan pembakaran kampung maupun rumah para pejuang kemerdekaan (Indonesia) dahulu,” tuturnya.
Secara Global
Kondisi seperti ini, menurut Farid, tak lepas dari kondisi umat Islam secara global. "Ini tidak bisa dilepaskan dari kondisi umat Islam secara global. Diamnya penguasa-penguasa negeri Islam sangat berpengaruh kuat terhadap tindakan mereka yang berani memusuhi Islam dengan leluasa," bebernya.
Ia menyebut jumlah kaum Muslim di India minoritas walaupun India adalah salah satu negeri Islam. Penduduk Muslim di India jumlahnya 100 juta lebih, namun total penduduknya sangat besar yaitu 1 miliar.
"Kalau penguasa-penguasa negeri Islam melakukan langkah-langkah yang signifikan, sedikit tekanan dari para penguasa negeri Islam, kalau mereka mau sebenarnya bisa," katanya.
Di antara langkah signifikan yang harusnya dilakukan oleh para penguasa negeri Islam, menurut Farid, antara lain mobilisasi militer, boikot ekonomi, memutus hubungan diplomatik.
"Mobilisasi militer merupakan langkah signifikan yang paling utama. Kalaupun itu tidak dilakukan, paling tidak melakukan boikot ekonomi yang akan memperlemah India. Selanjutnya langkah politik yaitu memutus hubungan diplomatik dengan India," terang dia.
Ia menyayangkan langkah signifikan tersebut tidak dilakukan oleh para penguasa negeri Islam padahal langkah tersebut jelas akan memberikan pelajaran bagi penguasa India.
"Tetapi jelas para penguasa negeri Islam tidak akan sampai sejauh itu mengambil tindakan untuk menolong Muslim di India, karena apa yang mereka lakukan sebenarnya hanya formalitas saja. Agar seolah-olah mereka hirau terhadap urusan kaum Muslim, urusan penghinaan terhadap Rasulullah," bebernya.
Terakhir, Farid mengatakan, harus ada kekuatan politik global untuk menghentikan tindakan penjajahan terhadap kaum Muslim. "Ini yang harus diperjuangkan oleh umat Islam," pungkasnya.[] Heni
0 Comments