Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Biden Kunjungi Saudi dan Israel Bulan Depan, Ini Motifnya


TintaSiyasi.com -- Rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke Arab Saudi dan Israel bulan depan, dinilai Pengamat Hubungan Internasional Hasbi Aswar sebagai upaya rencana normalisasi antara Saudi dan Israel. 

"Selain misi ekonomi, ada juga misi politik AS mengupayakan agar rencana normalisasi antara Saudi dan Israel bisa tetap bisa dilanjutkan, meskipun saat ini Saudi tetap bersikukuh untuk tidak ingin menormalisasi hubungannya dengan Israel," ungkapnya kepada TintaSiyasi.com, Selasa (14/06/2022). 

Ia mengatakan, normalisasi hubungan antara Saudi dan Israel yang sedang dibicarakan itu hanyalah pembicaraan terkait formalisasi hubungan yang sebenarnya upaya-upaya kearah sana. Hal iti menurut Hasbi sudah terjadi jauh sebelumnya, khususnya saat Iran semakin agresif di Timur Tengah. Peristiwa Arab Spring yang juga ikut mengancam Arab Saudi termasuk ancaman Gerakan politik Islam. 

“Dua hal ini menjadi musuh dan ancaman bersama dari sisi Saudi dan Israel. Inilah yang membuat kedua pihak saling kontak satu sama lain yang dicatat terjadi beberapa kali pada 2015 dan 2016,” terangnya. 

Namun saat ini, ungkap Hasbi, di era Muhammad bin Salman (MBS), rezim Saudi tidak lagi menganggap Israel sebagai musuh tapi sebagai aliansi potensial yang hanya perlu menyelesaikan beberapa perbedaan pandangan saja. 

“Dari sini sebenarnya kita bisa memahami kedok sebenarnya dari rezim Saudi yang selama ini berlindung dengan kedok Islamnya yang sejatinya hanya untuk menutupi pengkhianatannya terhadap kaum Muslim dan loyalitasnya pada Amerika dan sekutu-sekutunya,” bebernya. 

Menurutnya, terbukanya borok politik Arab Saudi, adalah sebuah anugrah tersendiri bagi kaum Muslim agar dunia Islam terbuka matanya dengan watak asli dari rezim-rezim penguasa kaum Muslim saat ini. 

"Di satu sisi, jadi peluang buat para aktivis Islam untuk menjelaskan kejahatan Saudi dan kejahatan rezim global yang dipimpin oleh AS dan ideologinya agar kesadaran umat terhadap Islam semakin bertambah dan perubahan segera kita raih ke arah Islam," isyaratnya. 

Misi Ekonomi

Selain terkait normalisasi, misi ekonomi juga jadi agendanya. Pasalnya, menurut Hasbi, ada kekhawatiran AS atas inflasi yang terjadi di Amerika Serikat akibat berkurangnya pasokan minyak dan gas. Jelas, sanksi terhadap Rusia adalah salah satu kontributornya sehingga berdampak pada menurunnya pasokan minyak global. 

"Di sisi lain, Biden sudah terlanjur mengecam Saudi atas kematian Jamal Kashoggi tahun 2018 atas persetujuan MBS. Ini yang membuat hubungan AS-Saudi merenggang. Terlihat dari sikap Saudi yang menjalin hubungan lebih dekat kepada Rusia dan tidak ikut serta dalam politik AS dalam memberikan sanksi pada Rusia," ungkapnya. 

Sehingga menurutnya, kunjungan tersebut sebenarnya adalah bagian dari upaya membujuk Saudi agar setidaknya bisa berkontribusi memulihkan krisis minyak ini melalui potensi kekayaan yang dimilikinya.[] Lanhy Hafa
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments