Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Banyak yang Takut untuk Mengatakan Islam adalah Sistem Kehidupan


TintaSiyasi -- Mudir Ma'had Khadimus Sunnah Bandung Ajengan Yuana Ryan Tresna, M.E., M.Ag. lugas menyatakan bahwa banyak yang takut untuk mengatakan bahwa Islam adalah sistem kehidupan. 

"Hari ini, banyak yang ragu bahkan takut untuk jujur mengatakan bahwa Islam adalah sistem kehidupan," tuturnyanya kepada TintaSiyasi.com, Selasa (07/06/2022).

Ajengan Yuana menambahkan, bahkan mereka mengatakan manusia tidak perlu ideologi, sistem pemerintahan, ekonomi, dan sosial lain selain Islam.

"Umat kian bingung, tokoh mana yang harus diikuti, karena sebagian mereka menyembunyikan kebenaran itu. Katanya, sistem pemerintahan Islam adalah harga yang masih bisa ditawar," ujarnya. 

Lanjutnya, banyak yang ragu untuk berkata benar, hanya karena masih memperhatikan penilaian dan ridha manusia. 

Ajengan Yuana mengatakan, Imam Ahmad bin Hanbal telah meninggalkan pesan yang amat dalam di dalam kitab Siyar A’lam an-Nubala', 11/34,

تركت رضى الناس حتى قدرت أن أتكلم بالحق.

"Aku tinggalkan ridha manusia, hingga aku mampu untuk berbicara menyampaikan kebenaran."

Ia pun menukil perkataan Imam Al-Ghazali yang pernah menyampaikan suatu resep penting, 

اعلم أن من عرف الحق بالرجال حار في متاهات الضلال فاعرف الحق تعرف أهله إن كنت سالكاً طريق الحق وإن قنعت بالتقليد والنظر إلى ما اشتهر من درجات الفضل بين الناس فلا تغفل عن الصحابة وعلو منصبهم فقد أجمع الذين عرضت بذكرهم على تقدمهم وأنهم لا يدرك في الدين شأوهم ولا يشق غبارهم ولم يكن تقدمهم بالكلام والفقه بل بعلم الآخرة وسلوك طريقها

"Ketahuilah bahwa siapa yang mengukur kebenaran dengan tokoh, ia akan tersesat dalam lembah kebingungan. Maka kenalilah kebenaran, pasti kamu akan tahu siapa pemiliknya, jika kamu benar-benar ingin meniti jalan kebenaran."

Lebih lanjut, ia menukil dari kitab Ihya Ulumiddin, 1/173, "Tetapi, jika kamu hanya puas dengan ikut-ikutan dan melihat tren ketokohan manusia, maka jangan lupa tentang shahabat dan ketinggian derajat mereka yang tidak tertandingi. Semua itu diperoleh bukan melalui jalur kalam atau fikih, melainkan melalui jalur ilmu akhirat dan meniti jalannya." 

"Cukuplah bagi kita -para pengemban kebenaran- hadis Nabi berikut sebagai motivasi, 

لاَ يَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ ظَاهِرُونَ.

Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang membela (kebenaran) hingga ketetapan Allah datang kepada mereka dan mereka dalam keadaan menang.," tuntasnya mengutip hadis riwayat Imam Bukhari.[] Reni Tri Yuli Setiawati
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments