TintaSiyasi.com -- Advokat Ahmad Khozinuddin, S.H. memaparkan di YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data bahwa ia bersemangat untuk kembali kepada era khulafaurasyidin.
"Semangat khilafah itu sebenarnya sama, semangat ingin kembali. Kalau Bang Hatta itu kembalinya ke 1945, saya justru bersemangat untuk kembali kepada era khulafaurasyidin," paparnya dalam Perspektif PKAD: Wacana Kembali UUD 1945 Asli dan Khilafah di Tengah Islamophobia, Selasa (07/06/22).
Ia menambahkan, sumber hukum itu diambil dan digali dari dua sumber primer Islam, yakni Al-Quran dan As-Sunnah. "Di sana ada sumber pemikiran, yaitu ijtihad yang mengatur berbangsa dan bernegara," ulasnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, sebagai Mukmin tidak boleh melupakan sejarah. Secara spesifik Rasulullah SAW bukan hanya sejarah perjuangan, tetapi mengikat sebagai dalil. Karena kalau As-Sunah itu bukan hanya perkataan, tetapi juga perbuatan Rasulullah.
"Perjalanan Rasulullah berjuang itu berlaku sebagai As-Sunnah. Kalau mengikuti beliau, kita mendapatkan pahala. Kalau kita keluar dari mekanisme perjuangan yang beliau lakukan, kita berdosa," bebernya.
Meskipun perubahan itu terjadi, menurutnya ada kesatuan pandangan dari sisi bahwa perbaikan itu harus merujuk kepada generasi yang baik. Maka semangatnya itu semangat kembali (era khulafaurasyidin), bukan ke depan. Karena kalau ke depan itu tidak punya generasi. Tetapi kalau kembali (ke belakang) ada histori yang bisa diambil, generasi mana yang terbaik.
"Dari situ kemudian kita berfikir, sebagai seorang Muslim, tentu kita rentan kembalinya harus kita ukur sampai pada generasi awal Islam, generasi Rasul, generasi para sahabat. Kalau kita gunakan pendekatan syar'i memang Rasulullah katakan generasi terbaik itu generasi Nabi dan generasi pendahulu generasi para khulafaurasyidin," pungkasnya.[] Munamah
0 Comments