TintaSiyasi.com -- Merespons pro dan kontra podcast Deddi Corbuzier, Author dan Pendakwah Muda Ustaz Felix Siauw merasa sedih melihat keburukan dipromosikan, tetapi kebenaran dan kebaikan diejek dan di-bully.
"Menyedihkan sekali ketika keburukan dipromosikan luas, sementara kebenaran dan kebaikan malah diejek dan di-bully," tulisnya dalam akun Instagram @felix.siauw, Senin (08/04/2022).
Ketika ia ditanya, sudah menonton konten viral tersebut belum? Ia menjawab, "Belum dan enggak perlu. Sebab dari judul dan yang diundang saja sudah jadi kampanye negatif dan jauh dari tuntunan agama, minimal membuat orang merasa wajar dengan keburukan dan dosa," sesalnya.
Selanjutnya ia mengatakan, "Karena udah terang-terangan, bahkan dengan judul yang sangat provokatif dan bangga dengah kemaksiatan, ngingetin-nya juga mesti terang-terangan," tegasnya.
"Saya tahu, pasti ada yang pro ke konten negatif kayak begini. Saya juga enggak tahu berapa lama postingan ini tayang sebelum di-take down," ujarnya.
Ia berpesan, di zaman ketika kemaksiatan dianggap wajar, open minded, toleran, modern, harus ada yang tetap berpijak pada prinsip yang benar dan baik.
"Kita enggak masalah dengan pelaku maksiat, mereka bisa bertaubat, diajak taubat. Tetapi maksiatnya yang kita benci, menyebarkan maksiat dan menganggapnya wajar apalagi," tambahnya.
Ia mengajak, "Yuk support kebaikan, meski hanya menyebarkannya, atau dengan meninggalkan, enggak usah nonton konten-konten buruk, referensi-referensi negatif," katanya.
"Smart itu cerdas, cerdas itu memikirkan akhirat dengan manfaatin dunia, bukan jual akhirat untuk kepentingan dunia," pungkasnya.[] Witri Osman
.jpg)
0 Comments