TintaSiyasi.com -- Pengasuh Majelis Taklim Darul Hijrah Pasuruan Ustaz Abulwafa Romli menyatakan bahwa mengamalkan sistem khilafah yang mudah itu jangan dipersulit dengan menerapkan sistem demokrasi yang sulit.
“Mengamalkan sistem khilafah yang mudah itu jangan dipersulit dengan menerapkan sistem demokrasi yang sulit,” tegas Ustaz Romli, sapaan akrabnya, di Telegram MR Abulwafa, Ahad (29/05/2022).
Ia mengingatkan, barang siapa yang mempersulit maka akan dipersulit, dan barang siapa yang mempermudah maka akan dipermudah. Dilanjutkan dengan mengutip hadis riwayat Abu Daud [3635], Tirmidzi [1940], Ibnu Majah [2342], Ahmad [15755], Thabrani fil Kabir [830], Baihaqi fis Sunan [11386], dan Khorothi fi Masawiil Akhkaq [583]),
عَÙ†ْ Ø£َبِÙŠ صِرْÙ…َØ©َ، Ø£َÙ†َّ رَسُولَ اللَّÙ‡ِ صَÙ„َّÙ‰ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ Ù‚َالَ : Ù…َÙ†ْ ضَارَّ ، ضَارَّ اللَّÙ‡ُ بِÙ‡ِ، ÙˆَÙ…َÙ†ْ Ø´َاقَّ Ø´َÙ‚َّ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡
Dari Abu Shirmah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang membuat bahaya, maka Allah membuat bahaya padanya, dan siapa saja yang membuat kesulitan maka Allah membuat kesulitan terhadapnya."
“Kemudian hadis riwayat Hakim [2345] dan Baihaqi [11384]) dikatakan,
عن أبي سعيد الخدري أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : Ù„َا ضَرَرَ ÙˆَÙ„َا ضِرَارَ، Ù…َÙ† ضَارَّ ضَارَّÙ‡ُ اللَّÙ‡ُ، ÙˆَÙ…َÙ†ْ Ø´َاقَّ Ø´َاقَّ اللَّÙ‡ُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ .
Dari Abu Said Alkhudri, bahwa Rasulullah ï·º bersabda, "Tidak ada bahaya terhadap diri sendiri dan tidak ada bahaya terhadap orang lain, siapa yang membuat bahaya maka Allah membuat bahaya kepadanya, dan siapa saja yang membuat kesulitan maka Allah membuat kesulitan terhadapnya."
“Yang mudah itu jangan dipersulit, karena kesulitan yang ada sudah cukup untuk dipermudah. Menerima dan mengamalkan hukum Allah itu mudah, maka jangan mempersulit yang sudah mudah dengan mendatangkan dan mengamalkan yang sulit,” ujarnya.
Ustaz Romli menegaskan bahwa menerima dan mengamalkan sistem pemerintahan Islam khilafah itu mudah, ketika kita tidak mendatangkan dan mengamalkan sistem yang sulit.
“Sistem pemerintahan demokrasi warisan penjajah itu sulit dan mustahil bisa diamalkan, maka tinggalkan saja dan mengambil yang mudah,” lugasnya.
Lanjut dikatakan, sejak awal lahirnya, demokrasi itu sudah sulit untuk diamalkan, mengatasnamakan rakyat tetapi justru menindas rakyat, mengatasnamakan mayoritas tetapi tirani bagi minoritas, maka tidak ada contohnya satu negara pun yang bisa mengamalkan demokrasi
“Berbeda dengan sistem khilafah, mengamalkan hukum Allah itu riil, memberi keadilan kepada rakyat itu riil, dan ada contohnya juga riil,” tuturnya.
Ustaz Romli menjelaskan bahwa alam semesta, manusia, dan kehidupan itu riil diciptakan oleh Allah dan milik Allah, maka ketika Allah menciptakan hukum untuk mengatur semuanya adalah logis dan rasional kalau hukum Allah itu mudah diamalkan.
“Hukum Allah itu sangat terjangkau oleh akal manusia, sehingga sangat rasional dan pernah diamalkan secara total oleh para khalifah pasca-Rasulullah, sehingga sangat faktual, juga tidak kontra dengan logika normal sehingga sangat logis,” bayannya gambling.
Alam semesta dengan luas dan besarnya yang tidak terjangkau indra dan akal saja, manusia sama menerima bahwasanya alam semesta itu sangat teratur dan disiplin beredar pada porosnya masing-masing, tidak ada kontra sehingga menimbulkan benturan dan bencana, selain yang dikehendaki oleh Penciptanya.
“Hukum Allah terkait pengaturan kehidupan pribadi, masyarakat, bangsa dan negara itu sangat sedikit dibanding hukum Allah untuk mengatur semua alam semesta, mudah dipelajari, dipahami, dan diamalkan,” ulasnya.
“Jadi, saatnya amalkan khilafah dan tinggalkan demokrasi!” tandasnya.[] Reni Tri Yuli Setiawati
0 Comments