Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bela UAS, Prof. Suteki: Tindakan Singapura Diskriminatif, Unfairness, dan Terindikasi Islamofobia!


TintaSiyasi.com -- Ustaz Abdul Somad (UAS) ditolak masuk Singapura, Pakar Hukum dan Masyarakat, Prof. Dr. Suteki, S.H., M.Hum. menilainya sebagai indikasi islamofobia. 

"Kenapa justru Singapura membutakan diri terhadap fakta dunia yang sudah berubah. Jelas tindakan Singapura adalah unfairness, tidak adil, dan diskriminatif. Tindakan ini disebut sebagai islamofobia," tuturnya dalam segmen Tanya Profesor: UAS dicekal di Singapura, Prof. Suteki: Harus Kita Bela! di kanal YouTube Prof. Suteki, Rabu (18/5/2022). 

Guru Besar Fakultas Hukum Undip ini menyatakan keprihatinannya, karena sesama negara ASEAN terkesan Singapura tidak familiar dengan seorang ustaz yang telah dikenal baik di Indonesia maupun di ASEAN, khususnya di Malaysia dan Brunei Darussalam. 

"Terkesan Singapura tertinggal dengan perkembangan dunia yang sudah memiliki program antiislamofobia, baik oleh AS dedengkot islamofobia maupun PBB. Hal ini sungguh ironis," cetusnya.

Ia menyebut, sekarang era keterbukaan informasi, HAM, demokrasi, juga era perang terhadap islamofobia sebagaimana ditetapkan PBB tanggal 15 Maret 2022 sebagai Hari Antiislamofobia. 

"Kenapa justru Singapura membutakan diri terhadap fakta dunia yang sudah berubah. Jelas tindakan Singapura adalah unfairness, tidak adil, dan diskriminatif. Tindakan ini disebut sebagai islamofobia," ujarnya. 

Lebih lanjut Prof. Suteki menyatakan, dalam konteks ASEAN Community yang hubungan erat antarwarga, penolakan terhadap kehadiran UAS dapat menimbulkan tanda tanya dalam hubungan baik antaretnik Melayu dan Islam di Asia Tenggara. 

"Ada apa sebenarnya, sesama anggota ASEAN namun tidak ramah terhadap warganya bahkan mencegah masuk negara dengan alasan yang dapat dikategorikan sebagai islamofobia?" tanyanya. 

Sementara imbuhnya, dunia telah berubah menyikapi stigma-stigma negatif terhadap Islam. Namun mengapa Singapura, menurut Prof. Suteki, justru bertindak terhadap seorang Muslim dengan sikap islamofobia, bukan hanya terhadap UAS tetapi terhadap anggota keluarga dan teman UAS lainnya. 

"Unfair! Kontraproduktif! Apa yang bisa Anda, kita lakukan? Jika umat Islam memboikot Singapura, saya kira cukup untuk dijadikan pelajaran bagi negeri "sakuprit", kecil itu. Maukah?" pungkasnya. [] Puspita Satyawati
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments