Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Allah Melaknat, Mengazab, Menghukum Bukan Hanya Pelaku Kemaksiatan, Tetapi juga...


TintaSiyasi.com -- Motivator dan Trainer Ustaz Asep Supriatna mengingatkan, Allah Subhanahu wataala melaknat, mengazab, menghukum bukan hanya pelaku kemaksiatan, tetapi juga yang menyebarkannya dan yang mendiamkannya. 

"Jangan dikiri bahwa dosa itu hanya bagi pelaku maksiat. Allah melaknat, mengazab, menhukum bukan hanya pelaku kemaksiatan, tapi juga para penyeru kemaksiatan. Bahkan, yang diam saat kemaksiatan tersiar Allah murka," tutur Founder The Art of Dakwah ini kepada TintaSiyasi.com, Rabu, 11 Mei 2022.

Ia mengajak untuk menyimak firman Allah SWT:

إِنَّ ٱلَّذِینَ یُحِبُّونَ أَن تَشِیعَ ٱلۡفَـٰحِشَةُ فِی ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِیمࣱ فِی ٱلدُّنۡیَا وَٱلۡـَٔاخِرَةِۚ وَٱللَّهُ یَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. An-Nurr: 19)

Ia mengatakan, ayatnya jelas, frase “orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu tersiar di kalangan orang-orang beriman” adalah bukti bahwa yang Allah berikan azab itu tidak hanya bagi pelaku kemaksiatannya, tetapi penyebar kemaksiatan. 

"Pihak yang mempublikasikan kemaksiatan. Pihak yang mempromosikan kemaksiatan. Pihak yang menyiarkan kemaksiatan. Pihak yang mendukung acara kemaksiatan. Pihak yang membela adanya acara kemaksiatan. Semua kena," tegasnya. 

Ia menjelaskan, "Jika dalam proses produksi, semuanya kena. Pengisi acaranya, panitianya, pihak yang mensponsorinya, bahkan tukang kameranya, editornya, yang postingannya. Bahkan yang like dan share juga kena semua. Na’udzubillah."

Ia mengatakan, jika memposting apa pun bentuk kemaksiatan semisal perzinaan, LGBT, pacaran, dan semua bentuk kemaksiatan lainnya, kita akan mendapat azab Allah, meskipun kita tidak melakukannya. "Kita hanya like dalam bentuk mempublikasikannya. Sama saja. Ngeri!" tegasnya.

Menurutnha, seharusnya, seorang Mukmin itu bijak dalam berbicara, bijak dalam membuat content acara. "Seorang Muslim harusnya hanya menyiarkan kebaikan, hanya memposting kebaikan, hanya mempublikasikan kebaikan, hanya membuat content kebaikan. Karena setiap postingan kita, perkataan kita, tulisan kita, semua akan dimintai pertanggung jawaban kelak di Yaumul Akhir," bebernya.

"Semoga kita menjadi para penyeru kebaikan, bukan penyeru kemaksiatan! Amin," pungkasnya.[] Ika Mawarningtyas 
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments