TintaSiyasi.com -- Septian A.W., Sejarawan Institut Literasi Khilafah dan Indonesia (ILKI) menegaskan bahwa umat Islam tidak bisa dipisahkan dari khilafah, sebagaimana mereka tidak bisa dipisahkan dari salat dan zakat.
“Tidak bisa dipisahkan antara khilafah dan umat Islam, sebagaimana tidak mungkin umat Islam dipisahkan dari salat dan zakat. Pasti selalu berkaitan,” tegasnya dalam Kelas Rajab Online: Keruntuhan Khilafah dalam Sejarah Indonesia, Kamis (03/03/2022) melalui platform Zoom.
Ia begitu menyayangkan mengapa umat Islam saat sampai bisa meninggalkan khilafah. “Belum pernah dalam sejarah umat Islam meninggalkan salat dan zakat. Namun, ajaran khilafah ini justru dalam catatan sejarah pernah ditinggalkan umat Islam selama berpuluh-puluh tahun,” herannya.
Ia menjelaskan bahwa ketika khilafah diruntuhkan, maka sifat alami umat Islam adalah merasa terpanggil dan berusaha menegakkannya kembali.
“Ketika khilafah diruntuhkan, tentu umat Islam akan terpukul dan terpanggil untuk membahasnya, membicarakannya, dan berusaha menegakkannya kembali. Ini sifat alami umat Islam,” jelasnya.
Namun faktanya, justru khilafah dilupakan dan ditinggalkan. Maka menurutnya, pasti ada hal lain yang membuat umat Islam terpalingkan.
“Maka sebetulnya ketika khilafah dilupakan dan ditinggalkan, itu sesuatu yang tidak alami. Pasti ada hal lain yang membuat umat Islam terpalingkan dari khilafah,” tegasnya.
“Berarti bukan karena tidak ada, tapi itu karena tidak pernah dinarasikan dan diceritakan kepada masyarakat,” pungkasnya.[] Nurichsan
0 Comments