Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Founder The Art of Dakwah Jelaskan Cara Melewati Badai Ujian


TintaSiyasi.com -- Founder The Art of Dakwah Ustaz Asep Supriatna mengatakan, badai ujian yang didapatkan bukan berarti dilupakan, tetapi bagaimana memaknai musibah agar benar dalam mengambil langkah. 

"Melewati badai ujian bukan berarti dilupakan, tapi bagaimana kita benar dalam memaknai musibah agar benar dalam mengambil langkah," ujar Kang Asep, sapaan akrabnya, dalam Public Class Membelah Hikmah: Melewati Badai Ujian, Ahad (26/2/2022) di YouTube The Art of Dakwah.

Menurut Kang Asep, ketika salah dalam memaknai sesuatu, maka akan salah dalam menyingkapi. "Ketika kita salah dalam memaknai sesuatu, maka akan salah dalam menyingkapi, salah dalam merespon, salah salam memilih langkah yang akan kita lakukan," katanya.

Kang Asep melanjutkan, tidak semua kejadian dalam bentuk apapun bermakna ujian. "Tidak semua apa-apa yang menimpa kita dalam bentuk apapun itu bermakna ujian. Betul, yang pertama, bisa jadi apa yang menimpa kita berupa ujian. Kedua, bisa saja yang menimpa diri kita bukan ujian tapi justru teguran. Ketiga, bisa jadi bukan ujian, bukan teguran, tapi bisa jadi itu azab," lanjutnya.

Ia juga menjelaskan, cara bagaimana dalam melewati badai ujian. "Langkah-langkahnya lebih detail akan saya bahas di kelas membelah hikmah. Pertama, pause. Kita harus belajar mengambil jeda. Ketika sesuatu terjadi apapun bentuknya, jangan langsung memberikan respons. Jeda dulu, baru kita berikan respons," katanya.

Kedua, acceptance. Menurut Kang Asep, harus punya perasaan menerima apa yang terjadi dalam hidup kita. Terima dulu, lalu menikmati yang terjadi itu. Ketiga, set up. Yakni, melakukan set ulang apa sebenarnya yang sedang terjadi. 

"Keempat, top priority. Apa yang menjadi prioritas kita. Fokus pada prioritas apa yang kita lakukan. Kelima, Insigth. Barulah kita bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Saya singkat menjadi PASTI," jelasnya.

Kang Asep mengatakan, proses belajarnya perlu waktu. "Proses belajarnya enggak sebentar, perlu waktu. Maka, insyaAllah kita akan belajar bareng-bareng. Saya mengajak teman-teman semuanya," katanya.

Pertama, akan belajar tentang apa sih sebab-sebab orang itu bisa bertahan tapi ada yang menyerah. Kedua, akan belajar prinsip-prinsip apa sih yang harus kita miliki, ketika kita bisa melewati berbagai macam problematika dalam kehidupan, yang kadang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Ketiga, akan memahami dan mengukur dimanakah level kita. "

Keempat, akan belajar 5 hal ini (PASTI) langkah kunci agar kita bisa mengubah rasa sabar kita menjadi rasa syukur, ketika menghadapi sesuatu," tandasnya.[] Jesiati 
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments