TintaSiyasi.com -- Menanggapi pernyataan Direktur Deradikalisasi Badan Nasional dan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Prof. Irfan Idris yang mengatakan bahwa daftar nama-nama penceramah radikal bukan dari BNPT, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. H. Anwar Abbas, M.M.,M.Ag. meminta Kapolri untuk melacak dan mengusut pelakunya.
“Olehnya itu saya minta kepada Kapolri dalam hal ini untuk melacak dan mengusut serta menemukan siapa pelakunya,” ungkapnya di acara Catatan Demokrasi: Viral Penceramah Radikal di TVOne, Selasa (8/3/2022).
Anwar Abbas menegaskan bahwa tugas polisi menciptakan keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.
“Saya minta kepada Polisi untuk mencari siapa yang membuat dan mengedarkan nama-nama ini, kenapa karena kalau ini tidak benar maka berarti telah terjadi karakter assassination terhadap nama-nama yang disebutkan di dalam daftar ini,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa lima rumusan BNPT terkait ciri penceramah radikal mengandung multi tafsir.
“Olehnya itu saya minta ya rumusan ini supaya dibicarakan ulang secara bersama karena bagi saya seperti saya katakan tadi kenapa kok hanya penceramah yang di katakan radikal kalau memang menyampaikan paham yang anti Pancasila,” pungkasnya. [] Aslan La Asamu
0 Comments