Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Amar Makruf Nahi Mungkar Paling Kuat Adalah Kepemimpinan yang Terorganisir



TintaSiyasi.com -- Pengamat Hubungan Internasional Hasbi Aswar, S.IP., M.A., Ph. D. mengatakan, kekuatan amar makruf nahi mungkar yang paling kuat adalah kepemimpinan yang terorganisir.

"Kekuatan amar makruf nahi mungkar yang paling kuat adalah dengan kekuatan yang terorganisir (dan) dalam kepemimpinan yang dipimpin oleh seorang pemimpin. Konteks pembicaraan kita kali ini bukan hanya umat Islam saja tapi semua manusia. Karena saat ini kita berada dalam sistem yang rusak," kata Hasbi dalam Insight ke-142 Pusat Kajian Dan Analisis Data bertajuk 101 Tahun Tanpa Khilafah-Stand For Muslimah India! Jumat, 25 Februari 2022 di YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data.

Ia menyayangkan, banyak Muslim di seluruh belahan dunia yang mendapatkan diskriminasi, sebagaimana Muslimah India. "Kita itu mempunyai banyak masalah, baik masalah rumah tangga, politik lokal, nasional juga banyak. Jadi, kita sebagai Muslim harus bisa melihat secara jernih masalah apa yang terjadi sebenarnya dan bagaimana kita memberikan solusi," tutur Hasbi.

Hasbi menegaskan bahwa penyebab masalah itu karena Islam tidak lagi ada dan pembicaraan solusinya adalah solusi global. "Masalah kita itu karena Islam tidak lagi ada. Jadi, dunia tidak ada tempat untuk mencari alternatif. Pembicaraan kita hari ini adalah solusi global. Karena kita belum ada junnah, maka level kita menyadarkan kaum muslimin untuk kembali pada akidah yang benar, pemikiran Islam yang benar, dan berjuang menuju hal yang benar," jelasnya.

Saat ini, ia melihat, ada kekuasaan negara besar yang menindas dan memunculkan banyak masalah. Karenanya umat Muslim utamanya harus memiliki agenda besar melawannya. Karena solusi Islam hadir menebar rahmat ke seluruh alam.

"Semua kekuasaan besar yang saat ini di tangan negara-negara seperti Amerika, Rusia termasuk kekuasaan menindas. Mereka penyumbang kerusakan lingkungan hidup, berkontribusi terhadap pelanggaran HAM (hak asasi manusia) dan kemiskinan yang meluas. Umat Islam harus mempunyai agenda amar makruf nahi mungkar. Kita harus memperlihatkan keindahan Islam, Islam itu solusi," jelasnya.

Menurut dia, Islam memang bukan sekadar agama saja, tetapi memiliki solusi untuk beragam permasalahan kehidupan manusia. "Islam itu bukan sekadar agama yang ngomong tentang kerudung, shalat, tetapi Islam sebagai cara pandang untuk memberikan solusi terhadap semua persoalan manusia termasuk persoalan peradaban," katanya.

Ia mengatakan, agar dakwah semakin kuat tidak hany dilakukan individu dan kelompok, tetapi dalam lingkup negara. "Kunci dari semua itu kita harus mempunyai back up kekuasaan, junnah (khilafah) atau imam yang akan memimpin kaum muslimin untuk beramal makruf nahi mungkar. Karena amar makruf nahi mungkar kalau dengan lisan, hati tidak mempunyai kekuatan yang kuat," pungkasnya.[] HN/Ika Mawarningtyas


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments