Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

War on Radicalism Hanya untuk Memerangi Islam Politik


TintaSiyasi.com -- Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto mengatakan, war on radicalism (perang melawan radikalisme) hanyalah untuk memerangi Islam politik. "War on terrorism itu by design. War on radicalism sampai ini hari juga masih kabur apa makna radikalisme. Keduanya hanya untuk memerangi Islam , yakni Islam politik, Islam ideologi," katanya Ustaz Ismail, sapaan akrabnya, dalam FGD ke-44 Pusat Kajian Dan Analisis Data bertajuk IKN dan Wadas: Tanda Bobroknya Demokrasi Liberal dan Menguatnya Diskursus Khilafah, Sabtu (19/2/2022) di YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data. 

Ada dua alasan yang disebutkan olehnya tentang kondisi negeri ini yang mengikuti arus memerangi Islam politik bukan memerangi Islam. "Memerangi Islam politik bukan memerangi Islam, karena akan dianggap sebagai kebijakan dan langkah buruk. Jadi, negeri ini ketemu dua alasan: pertama, alasan global on war radicalism dan kedua alasan domestik, yakni mempertahankan hegemoninya," tuturnya.

Menurut dia, sebagai seorang Muslim memiliki tanggung jawab besar, yaitu: Pertama, bagaimana secara pribadi tetap menjalani kehidupan pribadi dan keluarga, kelompok tetap dalam rel Islam. "Kedua, sebagai bagian dari masyarakat kita juga memiliki tanggung jawab untuk dakwah Islam. Kehidupan diatur dengan aturan yang benar. Aturan yang bersumber dari Yang Mahabenar, yakni Allah SWT," imbuhnya.

Ia mengingatkan, "Tidak pernah perjuangan itu mudah. Kita akan tetap pegang agama kita apa pun kondisinya. Yang paling penting, kita harus tetap istiqamah."

Ia meyinggung seputar fakta ibu kota negara (IKN) dan Wadas. Menurut dia, hal itu erat kaitannya dengan upaya bagi para penguasa untuk mempertahankan hegemoni kekuasaannya.

"Ini bukan sekadar usaha pengalihan, tetapi usaha untuk membunuh alternatif. Mereka menyadari bahwa kekuasaan dan hegemoni bahwa dominasi di lapangan ekonomi maupun politik itu adalah hegemoni dominasi yang dinamis," tandasnya.[]HN/Ika Mawarningtyas



Baca Juga

Post a Comment

0 Comments