Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pemindahan IKN Dinilai Upaya Menghilangkan Sejarah dan Pengkhianatan Bangsa


TintaSiyasi.com -- Laksamana (purn) Slamet Soebiyanto menilai pemindahan ibu kota negara (IKN) sebagai upaya menghilangkan sejarah dan pengkhianatan bangsa. "Memindahkan ibu kota sebagai upaya menghilangkan sejarah bangsa dan secara tidak langsung merupakan pengkhianatan terhadap bangsa," tutur Mantan Kepala Staf Angkatan laut (KSAL) dalam Insight Spesial Pusat Kajian dan Analisis Data: IKN Dalam Timbangan Hankam dan Geologi, Jumat (04/02/2022) di YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data.
 
“Tidak bisa sembarangan tetapkan ibu kota, sebab objek vital," katanya. Menurut Laksamana, menetapkan ibu kota negara tidak boleh sembarangan. Ibu kota adalah objek vital nasional yang sistem pertahanannya harus terintegrasi dengan kekuatan laut, darat dan udara, bebernya.
 
"Dipilihnya Jakarta yang berada di pulau Jawa, selain syarat dengan nilai sejarah yang tinggi, juga dari sisi geografi pulau Jawa cukup baik dan ideal dalam pertahanan negara,” terang Laksamana (purn) Slamet Soebiyanto.

Ia memaparkan, di belakang pulau Jawa ada laut selatan yang sangat luas, sehingga sangat sulit dilakukan pendaratan dari arah serentak. "Dan juga jarak tembak suatu kapal akan sulit. Kedalaman Laut Jakarta tidak lebih dari 40 meter yang ini tidak bisa dimasuki kapal selam. Banyaknya pulau seribu menjadi pertahanan sendiri akan sulit bagi luar untuk melakukan penetrasi. Selain itu, alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) Barat Timur tidak dibuka yang membuat kapal luar tidak bisa masuk," bebernya.

Sementara itu, "Kalau kita menoleh Kalimantan, laut Kalimantan pada ALKI Tengah merupakan laut dalam yang sangat mudah bagi kapal selam untuk melakukan penyelundupan pasukan khusus, bahkan penembakan. Begitu pun dari arah utara Laut Sulawesi dan arah selatan sangat sulit untuk membendung serangan," katanya.

“Dan dari sisi pertahanan udara, kawasan udara di Kalimantan membutuhkan pertahanan yang panjang, berbeda dengan yang ada di Pulau Jawa. Oleh karena itu, sangat bahaya dan tidak mudah memindahkan ibu kota,” tegasnya.

Center of grafity Jakarta, yang sekian lama dibangun dan membutuhkan dana yang besar, hendak dipindahkan. Maka akan kacau balau,” tegasnya.

Menurutnya, masalah pertahanan adalah masalah sangat krusial. Laksamana mengajak agar kita menyatukan hati, untuk menolak dipindahkannya ibu kota negara "Karena, tujuannya untuk melindungi segenap rakyat dan tumpah darah. Memindahkan ibu kota, sama halnya dengan membubarkan pertahanan yang ada," tuntasnya.[] HN/Ika Mawarningtyas
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments