TintaSiyasi.com -- Pakar Ekonomi Dr. Arim Nasim, SE., M.Si., Ak., CA. membeberkan empat faktor yang akan memudahkan hancur atau runtuhnya sistem kapitalis. “Hancur atau runtuhnya sistem kapitalis itu akan semakin mudah kalau ada empat faktor,“ tuturnya kepada TintaSiyasi, Sabtu (19/02/2022).
“Pertama, kesadaran umat, bahwa sistem kapitalis ini adalah sistem yang rusak. Kedua, kesadaran dan pemahaman terhadap sistem yang baik yang menggantikannya, yaitu sistem Islam. Ketiga, ada aktivis dakwah untuk melakukan dua hal tadi, yaitu penyadaran tentang sistem rusak dan sistem penggantinya. Keempat, adanya kelompok dakwah atau partai Islam ideologis yang terus menerus melakukan aktivitas politik untuk mewujudkan sistem Islam.
Arim menegaskan, kontribusi kaum Muslim yang riil untuk meruntuhkan sistem kapitalis tersebut adalah dengan ikut terlibat dakwah yang bersifat ideologis. “Dengan mendukung partai Islam ideologis, maka akan lebih cepat untuk hancurnya ideologi kapitalis ini. Umat bukan hanya mendukung, tetapi juga bergabung dengan partai Islam ideologis tersebut,” paparnya.
Sistem Rusak
“Karena sistem ini sudah rusak dari asasnya dan menyebabkan kerusakan pada berbagai sektor kehidupan, maka sistem ini enggak akan bertahan lama. Kehancurannya tinggal menunggu waktu saja,” yakin Arim.
Ia menyebutkan dua hal kenapa ideologi kapitalis sampai sekarang masih bertahan. Pertama, kerusakannya senantiasa ditutupi atau dilakukan tambal sulam oleh para pelaku dan pengikutnya. Kedua, belum ada kekuatan tandingan yang bisa menggantikan sistem kapitalis tersebut.
“Ideologi kapitalis itu dibangun atas dasar sekularisme yang menolak peran Tuhan dalam urusan kehidupan dunia. Pemikiran yang menonjol dalam ideologi kapitalis yang dijadikan alat penjajahan adalah sistem politik dan sistem ekonomi.
Arim menyatakan bahwa keduanya, sistem politik maupun sistem ekonomi, adalah sistem yang rusak dan merusak. Karena kedua sistem itu disandarkan kepada akal manusia yang terbatas untuk membuat aturan politik maupun ekonomi serta aturan kehidupan lainnya.
“Sistem demokrasinya melahirkan oligarki, sehingga kebijakan ditentukan hanya oleh segelintir orang dari para kapitalis. Sistem ekonominya melahirkan monopoli SDA dan kesenjangan ekonomi yang melahirkan kemiskinan dan kelaparan bagi rakyat banyak,” tandasnya.[] Reni Tri Yuli Setiawati
0 Comments