Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mazhar Khan: Ada Pelajaran Berharga yang Dapat Kita Ambil dari Keberanian Muskan Khan


TintaSiyasi.com -- Aktivis Islam Inggris, Mazhar Khan mengatakan ada pelajaran yang sangat berharga yang dapat diambil kaum Muslim dari keberanian Muslimah India Muskan Khan menantang sekelompok preman Hindu atas pelarngan penggunaan hijab. 

“Ada pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari kejadian ini, tentunya yang kita maksud adalah gadis muda Muskan Khan. Gadis muda ini berdiri lantang dan berani dari ejekan dengan meneriakkan takbir. Kita telah menyaksikan videonya yang viral saat ia sedang dikucilkan oleh para preman sayap kanan-Hindu dengan kalimat Jai Shri Ram”, ucapnya dalam video singkat Livestream berdurasi sembilan menit dengan tajuk India Hijab Ban di kanal YouTube Hizb Britain,  Kamis (10/02/2022). 

Adapun pelajaran yang dapat diambil dari kejadian Muskan Khan menurutnya antara lain adalah terkait ketidaksukaan terhadap pemakaian hijab atau jilbab. Ia katakan bahwa kebencian terhadap hijab sudah tidak secara sembunyi-sembunyi lagi atau tertutup. Dan arus kebencian itu sebenarnya bermula secara sistemik yang berakar dari ideologi kebencian dari kepemimpinan nasionalis Hindu. Sebab katanya, kejadian penghinaan yang sama (terhadap hijab) bukanlah kali pertama terjadi. 

Mazhar Khan membeberkan, bahwa bibit awal kebencian yang sampai hari ini terjadi adalah sejak pembunuhan terhadap seorang tokoh terkenal India, Mohan Karamchan Ghandi, pendiri negara modern India. Ghandi dibunuh oleh sekelompok massa Hindu sendiri dengan alasan kedekatannya terhadap kaum Muslim.

“Setelah Inggris meninggalkan India, maka lahirlah satu negara republik bernama India. Pendiri India modern ini adalah Mohan Karamchand Ghandi, yang dibunuh oleh massa Hindu karena mengklaim Ghandi sangat dekat dengan umat Islam. Sejak itulah kebencian terhadap umat Islam bermula dan terus kita saksikan seperti yang sering terjadi baru-baru ini di India,” bebernya. 

Aktivis Islam Inggris itu mengatakan bahwa saat ini, kebencian terhadap umat Islam adalah satu iklim yang gamblang terlihat. Opini dibangun dan dimanisfestasikan melalui rekaman penyerangan ke publik yang tujuannya untuk menyerang umat Islam. 

Ia mengungkapkan beberapa peristiwa penyerangan di India yang terus dipertontonkan tetapi tidak ada yang mampu berbuat apa-apa khususnya dari kalangan penguasa-penguasa negeri Muslim. 

“Kita semua atau mayoritas kita menyaksikan rekaman video pengrusakan atau penghancuran Masjid Babri, dunia juga menyaksikannnya. Para penguasa menyaksikannya, pemerintah India sendiri menyaksikannya. Kita juga telah menyaksikan pembunuhan massal yang terjadi di Gujarat. Dunia ikut menyaksikannya, pemerintah India menyaksikannya, pemimpin negeri-negri Muslim meyaksikannya. Tetapi tidak berbuat apa-apa,” ujarnya. 

Aksi keberanian seorang Muslimah, Muskan Khan, katanya sungguh layak disebut sebagai pahlawan dan sepatutnya dapat apresiasi dari seluruh umat Islam. Sebab berani berdiri mempertahankan kemuliaannya, harga dirinya, tanpa pertahanan apapun seperti tentara atau militer. 

Seharusnya, ujar Mazhar,  juga mampu menimbulkan rasa malu bagi para pemimpin Muslim yang pengecut karena hanya diam. Serta kepada semua tentara dan militer kaum Muslim, karena kejadian seperti ini bukanlah pertama kali menimpa Muslimah di India. 

Mazhar Khan menerangkan tetkait para pemimpin Muslim yang mengambil keuntungan dari pemerintah India, sehingga hanya bisa diam saat terjadi insiden menimpa umat Islam di sana. Para pemimpin negeri Islam ia katakan satu persatu jatuh di hadapan negara agresif India, sebab kepentingan dagang juga persenjataan. Sehingga melupakan Islam sebagai agama yang menolak dan melawan aksi penindasan. Dan seharusnya juga hanya tunduk kepada Allah SWT. 

“Mereka (para penguasa Muslim) satu persatu jatuh di hadapan India. India tidak akan diam ketika melihat peluang yang menguntungkan mereka dari penguasa negeri-negeri Muslim. Seperti melakukan kerjasama dagang dan persenjataan. Bahkan India meminta pembangunan kuil di wilayah teluk. Sementara para pemimpin negeri Muslim tersebut telah jatuh di hadapan India dan lupa dengan nasib Muslim di sana, seperti membebaskan Kashmir,” tuturnya.  

Itulah dampak kebijakan luar negeri yang tidak berdasarkan Islam tetapi kepentingan geopolitik Barat dan melupakan posisi Islam sebagai agama yang melawan penindasan dan penghinaan kata Mazhar. Para pemimpin Muslim lebih tunduk pada asas aturan Barat seperti Amerika daripada tunduk kepada aturan Allah SWT. Padahal sebut dia, ketundukan setiap Muslim itu hanyalah kepada Allah SWT dan harus mengakhiri segala ketundukan terhadap makhluk apalagi terhadap Barat. 

Peristiwa yang menimpa Muskan Khan sejatinya menjadi satu motivasi bagi kalangan militer untuk mampu berdiri tegak dan berani menantang negara agresif India. Terlebih katanya, untuk negara Pakistan dan Banglades.

“Tak bisakah pemimpin Pakistan mengambil motivasi dari seorang Muslimah pemberani? Seperti yang saya katakan tanpa senjata, tanpa militer, tanpa pertahanan. Bukankah Allah SWT akan meninggikan derajat kalian kelak? Tetapi terbukti sudah bahwa negara nasionalis Pakistan dan Bangladesh yang konon juga suka perang tidak mampu menanganinya," ucap Mazhar. 

Sejarah telah mencatat, ketika masa pemerintahan khilafah, dengan segala kesempurnaan dan tidaknya selama berdiri kata Mazhar, nama Muhammad bin Qassim dan Mu'tashim Billah telah terukir sebagai penjaga kehormatan dan kemuliaan perempuan. Sebab kehormatan tidak ternilai harganya. 

Dan kini, aksi Muskan Khan menggema di seluruh dunia Islam sebagai sikap dan keteguhannya. Maka kata Mazhar, belajarlah dari sosok Muslimah pemberani. Ia yakin bahwa masih banyak orang-orang yang memiliki harga diri dan kehormatan untuk melawan tirani dan penindasan yang agresif. 

"Pendirian dan sikap Muskan Khan kini menggema di seluruh dunia Islam. Ambillah bagian dan jadikan contoh. Saya yakin masih banyak orang-orang baik yang memiliki harga diri, dan kehormatan yang mampu berdiri melawan tirani dan penindasan yang agresif, " tambahnya. 

Ia juga tidak lupa mengingatkan kalangan militer Muslim agar mengambil pelajaran dari peristiwa ini untuk menyerukan penegakan khilafah yang akan membebaskan umat dan manusia dari penindasan dari ideologi yang penuh kebencian dan hanya melayani keuntungan bukan yang lain. 

Jika tidak dapat belajar dari Muhammad bin Qassim atau Mu'tashim Billah, setidaknya menurut Mazhar, belajarlah dari seorang gadis muda Muskan Khan. 

"Jadikanlah Muskan Khan sebagai pelajaran bagi anda wahai para tentara Muslim untuk berdiri tegak di hadapan India. Andai kalian tidak dapat belajar dari Khalid bin Walid, Muhammad bin Qassim, dan Mu'tashim Billah. Malulah kalian kepada seorang wanita pemberani, dan berdirilah layaknya lelaki sejati," serunya. 

Mazhar Khan mengingatkan bahwa saatnya umat Islam harus melantangkan suara dan menyeru kepada mereka yang mampu membawa perubahan, membawa kembali  khilafah, membawa kembali kehormatan, kemuliaan, dan keagungan Allah SWT.[] M. Siregar
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments