TintaSiyasi.com -- Pakar Ekonomi Islam Dwi Condro Triono, Ph.D. mengatakan, ekonomi sosialisme menganggap bahwa pemicu munculnya kelas borjuis dan proletar karena adanya kepemilikan individu.
“Ekonomi sosialisme menganggap, munculnya kelas kaum borjuis dan kelas proletar itu karena kepemilikan individu,” ujarnya dalam Kajian Sistem Ekonomi Islam: Perbandingan Sistem Ekonomi Bagian 7, Sabtu (18/12/2021) di kanal YouTube Ngaji Subuh.
Menurutnya, kaum borjuis itu bisa menginjak-injak kaum proletar. “Karena dia memiliki pabrik, siapa yang memiliki pabrik, alat-alat produksi itu adalah kaum juragan,” paparnya.
“Dia bisa menginjak-injak kaum buruh yang disuruh, buruh kerja yang diperas tenaganya. Sedangkan, kaum juragan itu tidak bekerja sama sekali, dia yang nongkrong, hanya marah-marah, mengawasi,” tambahnya.
Condro mengungkapkan, hal tersebut yang membuat terjadinya ketidakadilan ekonomi. “Dia enggak ikut bekerja, tetapi menikmati seluruh hasil penjualan. 100 persen keuntungan itu dimakan pemilik perusahaan,” terangnya.
“Sedangkan buruh yang sudah diperas tenaganya tidak mendapatkan apa-apa, kecuali hanya sekadar untuk menyambung hidupnya saja, upah itu hanya diberikan agar buruh tetap hidup. Tidak bisa menabung, tidak bisa membeli ini itu. Yang penting bisa hidup dan bisa bekerja. Semua diperas oleh kaum borjuis,” bebernya.
Menurutnya, hal tersebut yang membuat orang sosialis sangat membenci orang kapitalis. “Sangat benci dengan kepemilikan individu, sangat benci dengan para pemodal,” tandasnya.[] Mariyam Sundari
0 Comments